Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Garut Dua Putaran

Kompas.com - 27/10/2008, 19:54 WIB

GARUT, SENIN - Pemilihan kepala daerah di Kabupaten Garut dipastikan berlangsung dua putaran setelah tidak ada satu pun pasangan calon yang mendapat suara di atas 30 persen. Diperkirakan waktu persiapan penyelenggaraan pilkada putaran kedua ini tidak lebih dari 50 hari karena sebelum akhir Desember tahun ini harus sudah ada pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih.

Berdasarkan perhitungan sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Senin (27/10) pukul 17.00, pasangan Rudi Gunawan-Oim Abdu rohim masih memimpin perolehan suara dengan 235.374 suara (23,3 persen). Pada posisi di bawahnya terdapat pasangan Aceng Fikri-Dicky Candra dengan perolehan 205.753 suara (20,3 persen). Dengan demikian, dua pasangan calon inilah yang nantinya akan bertarung kembali pada putaran kedua.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, M Iqbal Santoso, Senin (27/10) , mengatakan, pilkada putaran kedua diperkirakan diselenggarakan paling lambat tanggal 24 Desember 2008.

"Dengan asumsi waktu dari pemungutan suara sampai penetapan calon terpilih tujuh hari maka pemungutan suara putaran kedua paling lambat dilakukan tanggal 24 Desember. Kemungkinan nantinya putaran kedua diadakan antara tanggal 21-24 Desember," kata Iqbal.

Adanya pilkada putaran kedua ini, menurut dia, sangat membuat repot KPU. Pasalnya, waktu yang tersedia untuk persiapan juga kesiapan anggaran kurang memadai. Waktu untuk proses lelang pengadaan logistik pilkada seperti surat suara setidaknya diselenggarakan 40 hari. Padahal, berdasarkan perhitungan KPU persiapan putaran kedua tidak lebih dari 50 hari.

Iqbal mengatakan, sebenarnya proses mencetak surat suara tidak memakan waktu lama. Yang lama adalah prosesnya.

Di samping itu, anggaran dari pemerintah daerah yang disediakan untuk putaran kedua hanya Rp 5 miliar. Padahal, menurut Iqbal, kebutuhan riilnya adalah sekitar Rp 11 miliar. Untuk honor KPPS saja butuh Rp 5,6 miliar. Belum lagi ongkos distribusi logistik ke daerah. Pencetakan suara yang pada putaran pertama habis Rp 1,1 miliar bisa berkurang karena ukuran surat suara yang mengecil. "Kalau anggaran yang tersedia kurang masak kami harus mengutang dulu. Inilah mengapa KPU tidak suka kalau pilkada terjadi dalam dua putaran," katanya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Wowo Wibowo, mengatakan, anggaran daerah sangat terbatas. Ada beberapa kewajiban pembiayaan lain selain penyelenggaraan pilkada putaran kedua. Anggaran pilkada putaran kedua yang sudah masuk dalam perubahan anggaran 2008 sebesar Rp 5 miliar. Ia berharap dana ini cukup untuk menggelar pilkada putaran kedua.

Anggaran tersebut sebaiknya diprioritaskan untuk pengadaan logistik pilkada yang tidak bisa ditunda, misalnya surat suara. Sementara kebutuhan lainnya seperti honor petugas, sepanjang tidak menyalahi aturan, bisa saja dialokasikan pada anggaran tahun depan yang sudah bisa cair pada Januari 2009.

"Yang penting sekarang jajaran KPU sudah siap mengadakan putaran kedua. Prinsipnya, kalau masih ada beban yang tertunda penyelesaiannya akan jadi beban pemerintah daerah," kata Wowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com