Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Argo Bromo Dipaksa Belok?

Kompas.com - 19/09/2008, 17:12 WIB

JAKARTA, JUMAT-  Kereta Api Argo Anggrek Bromo jurusan Jakarta-Surabaya, yang anjlok di emplasemen Stasiun Tegal, Jumat (19/9) pukul 13.18, ternyata anjlok setelah memasuki jalur spoor 1. Padahal di Stasiun Tegal, Argo Anggrek Bromo biasanya melintas lurus di jalur spoor 2.

Demikian informasi yang diberikan Djoko Setijowarno, Koordinator Forum Transportasi Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Jumat sore, kepada Kompas .

Menurut Djoko, kemungkinan masinis KA Argo Anggrek Bromo tidak terbiasa berbelok di Stasiun Tegal, sehingga kecepatannya relatif masih tinggi. Ini baru dugaan saya, mungkin kecepatan KA terlalu tinggi, sehingga anjlok. "Seharusnya, bila KA itu tidak terbiasa berbelok di Stasiun Tegal ya jangan diarahkan berbelok," ujar Djoko.

Djoko menduga, KA eksekutif itu dibelokkan ke spoor 1 atas permintaan beberapa anggota DPR RI, yang sedang menginspeksi mendadak persiapan arus mudik lebaran tahun 2008 ini.

Kereta yang anjlok berada di urutan ke-5, dengan petunjuk teknis K1-2001914. Arti dari petunjuk teknis itu adalah, kereta penumpang kelas eksekutif yang diproduksi tahun 2000.

Kepala Humas PT Kereta Api Adi Suryatmini menegaskan, sebab-sebab anjlokan masih diteliti dengan seksama. "Tidak ada korban jiwa. Jumlah penumpang di KA itu sebanyak 247 orang, dan seluruhnya telah diberangkatkan dari Stasiun Tegal pukul 14.25," kata Adi.  

Dari Tegal, setelah anjlok KA Argo Anggrek Bromo berangkat dengan urutan rangkaian lokomotif, satu kereta bagasi berpembangkit genset, 2 kereta penumpang eksekutif, dan satu kereta kompartemen.

"Rencananya, akan ditambah lagi dengan 3 kereta penumpang eksekutif, ketika diberangkatkan dari Stasiun Tawang menuju Surabaya," ujar Adi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com