Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Warga Jakarta Mulai Pakai Kayu Bakar

Kompas.com - 16/09/2008, 04:09 WIB

JAKARTA, SENIN-Konversi minyak tanah ke elpiji membuat warga semakin menderita karena minyak tanah menghilang sementara harga elpiji terus naik. Akibatnya, warga terpaksa mulai memakai kayu bakar untuk memasak. Di pasaran, harga elpiji tabung isi 12 kg mencapai antara Rp 77.000 - Rp 90.000 per tabung.

Sejumlah warga Kelurahan Karang Tengah, Kota Tangerang mulai menggunakan kayu bakar untuk memasak. Bahkan, warga di Kelurahan ini ada yang membuat tungku bersama untuk memasak secara bergiliran.

Sejak minyak tanah menghilang dan harga elpiji terus naik, saya binggung mau memasak pakai apa lagi, ujar Ny Siti (39) yang ditemui di rumahnya di permukiman penduduk yang tidak jauh dari kompleks Perumahan Departemen Keuangan Karang Tengah.

Tungku terbuat dari susunan batu bata untuk memasak itu diletakkan di depan halaman rumah petak yang dia kontrak. Sejak minyak tanah sulit diperoleh dan harga elpiji mulai naik dari Rp 50.000 menjadi Rp 65.000 per tabung, ibu satu putra dan satu putra ini mulai menggunakan kayu bakar hanya untuk memasak air panas.

Namun, sebulan terakhir, setelah harga elpiji tabung isi 12 kg terus naik dari Rp 70.000, Rp 72.000, Rp 75.000, dan terakhir mencapai Rp 77.000 per tabung dia tidak hanya memasak air di tunggu tersebut.

Ny Siti yang bersuamikan seorang karyawan berpangkat rendah di sebuah yayasan itu mulai memasak masakan yang membutuhkan proses pematangan yang cukup lama, seperti bubur dan sup kacang merah.

 

Tungku bersama

Selain Ny Siti, sejumlah warga di kelurahan itu juga membuat tungku api bersama untuk memasak secara bergiliran. Masing-masing warga diwajibkan membawa kayu bakar sendiri ketika mendapat giliran memakai tunggu tersebut.

Selain memasak air panas, kami juga bisa memasak sayuran dan lauk di tungku ini, kata Ny Yuni (29), warga Karang Tengah. Sesekali, kata Yuni, secara bersama warga memasak sayur dalam satu kuali. Setelah matang, sayur dibagikan secara merata kepada warga.

Menurut dia, memasak di tungku dilakukan warga sejak harga elpiji terus naik dan langka di pasaran. Ny Siti mengatakan, dengan menggunakan kayu bakar dia bisa menghemat menggunakan elpiji. "Sebelumnya, satu tabung bisa habis dalam tiga minggu. Tetapi sekarang sejak menggunakan kayu bakar, elpiji baru habis setelah lima sampai enam minggu," kata Ny Siti.

 

Rp 90.000/tabung

Kenaikan harga elpiji terus terjadi di Jakarta dan Tangerang. Sampai Senin (15/9), harga elpiji tabung isi 12 kg di tingkat pengecer antara Rp 77.000-Rp 90.000 per tabung.

Di Kelurahan Makassar, Jakarta Timur harga elpiji Rp 90.000 per tabung. Sementara di Kwitang, Jakarta Pusat harga elpiji Rp 77.000 per tabung. Di Paninggilan Utara, Kota Tangerang harga elipiji mencapai Rp 77.000 - Rp 80.000 per tabung. Sementara di Pondok Kacang, Kabupaten Tangerang harga elpiji Rp 82.000 per tabung. (PIN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com