SAMARINDA, MINGGU - Minyak mencemari sungai dan lahan warga Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Minyak meluap dari kolam penampungan limbah perusahaan tambang batu bara PT Lana Harita Indonesia. "Air Sungai Tanah Datar tidak bisa kami pakai lagi," kata Dominikus, seorang warga Desa Tanah Datar, Minggu (14/9).
Kalangan warga lalu memakai air dari sumur hasil pemboran sendiri yang tidak tercemar minyak. "Pencemaran akan kami atasi," kata Manajer Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup PT Lana Harita Indonesia (LHI) Medan Rantetanu.
Medan mengatakan, perusahaan akan menyemprot minyak agar tidak lengket lagi pada tanaman dan rumput sekaligus menghilangkan bau, membersihkan sungai agar airnya bisa dipakai lagi, menyediakan air bersih untuk warga, dan membayar ganti rugi tanaman budidaya warga yang rusak.
Menurut Medan, minyak keluar dari lubang penggalian batu bara atau pit nomor 59 sejak Kamis (21/8) lalu. Dari lubang sedalam 100 meter itu, minyak disedot dan ditaruh di kolam limbah di antara jalan dan Sungai Tanah Datar. Karena hujan, isi kolam penuh, keluar ke sungai, dan mencemari lahan yang ada di sekitarnya.
Medan mengatakan, lahan konsesi tambang diduga mengandung minyak bumi yang belum dieksploitasi. Beberapa kali perusahaan menemukan minyak keluar saat pengambilan batu bara tetapi tidak sampai mencemari .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.