Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Tambahan Minyak Tanah utuk Lebaran

Kompas.com - 03/09/2008, 20:22 WIB

MAGELANG, RABU- Untuk kebutuhan selama puasa dan Lebaran, wilayah Kedu tidak mendapatkan tambahan jatah minyak tanah. Karena belum ada gejolak peningkatan permintaan, maka alokasi yang ada tersedia saat ini dipastikan masih dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.  

"Tambahan jatah minyak tanah baru akan diberikan jika pemerintah daerah yang bersangkutan mengajukan permintaan resmi kepada Pertamina," ujar Kepala Bidang Minyak Tanah Dewan Pimpinan Cabang Hiswana Migas Kedu HM Ridwan, Rabu (3/9).

Di wilayah Kedu sendiri, terdapat 35 agen. Setiap harinya per agen mendapatkan tiga hingga empat tangki minyak tanah, dengan kapasitas per tangki mencapai 5.000 liter.

Penambahan alokasi ini, menurut Ridwan, juga tidak dilakukan karena pada Lebaran tahun lalu, jatah minyak tanah yang diterima Kedu, sudah melebihi kuota. Jika menurut hitungan ideal satu pelanggan hanya mendapatkan tiga liter minyak tanah per hari, maka pada Lebaran tahun 2007, masing-masing orang bisa mendapatkan lima hingga tujuh liter per hari.

Ridwan mengatakan, alokasi yang terlalu banyak, pada akhirnya justru rawan menimbulkan penyimpangan. "Agar tidak diselewengkan, maka jumlah minyak tanah yang beredar di masyarakat memang lebih baik dibatasi,? ujarnya.

Padahal, pada bulan puasa ini, permintaan minyak tanah di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang, meningkat signifikan. Hal ini memicu munculnya antrian puluhan jeriken di berbagai pangkalan.

Isniyati, salah seorang pemilik pangkalan di Kecamatan Tegalrejo mengatakan, setiap harinya, jumlah jeriken yang dititipkan warga mencapai 15 hingga 20 buah per hari. Demi mendapatkan minyak tanah, jeriken bisa dititipkan dan menginap di kios hingga seminggu, ujarnya.

Setiap minggu, Isniyati mendapatkan dua drum minyak tanah dengan kapasitas per drum mencapai 200 liter. Begitu dikirim oleh Pertamina, pasokan dua drum minyak tanah tersebut, bisa langsung habis diserbu pembeli dalam waktu tiga hingga empat jam saja.  

"Padahal pada hari-hari sebelumnya, jatah dua drum tersebut baru habis terjual dalam jangka waktu seminggu," ujarnya.

Peningkatan permintaan minyak tanah juga diungkapkan oleh Andy, pemilik pangkalan minyak tanah di Kecamatan Secang. Namun, di satu sisi, dia pun menyesalkan sikap Pertamina yang justru mengurangi jatah ke pangkalan miliknya.  

Tanpa dikurangi pun, sebenarnya sudah banyak pelanggan yang kecewa dan marah-marah karena tidak mendapatkan jatah, ujarnya.

Setiap minggunya, Andy biasa mendapatkan tiga kali pengiriman minyak tanah. Pada hari Senin, dia mendapatkan 10 drum, Rabu sembilan drum, dan Jumat tujuh drum.

Namun, pada Senin (1/9) kemarin, dia hanya mendapatkan sembilan drum saja. Sejauh ini, An dy mengatakan, dirinya juga tidak tahu apakah pengurangan jatah ini akan terus terjadi pada hari-hari selanjutnya atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com