Laporan wartawan Kompas Suhartono
JAKARTA, RABU- Sebanyak 49 guru tidak tetap asal berbagai daerah di Indonesia yang dikontrak dua tahun di Sabah, Malaysia, Rabu (3/9) mendatangi Istana Wapres, Jakarta. Kedatangan mereka ke Istana Wapres untuk mengadukan nasib dan status mereka setelah dikontrak dua tahun di negeri jiran.
Menurut salah seorang guru asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Damianus, setelah dua tahun kontrak di Sabah, ia akan menjadi apa. "Saya tidak tahu nasib saya selanjutnya. Jadi, tolong perhatikan nasib kami setelah bertugas dua tahun," ujar Damianus.
Damianus juga mengungkapkan, gaji yang semula dalam kontrak disebutkan Rp 6,03 juta dalam kurs rupiah dari mata uang ringgit, namun setelah menjadi guru di Sabah, hanya dibayar Rp 4,90 juta saja. "Katanya dipotong untuk asuransi dan lain-lain," tambah Damianus didukung oleh teman-temannya.
Menurut Damianus, sebelum diberangkatkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), sebanyak 50 guru angkatan II diajak bertemu dengan Mendiknas Bambang Sudibdjo dan bahkan bertemu dengan Wapres M Jusuf Kalla di Istana Wapres pada Agustus 2006 lalu. "Tapi, setelah berakhirf kontrak, kami hanya dipertemukan dengan kepala diknas saja," tambah Damianus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.