Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekusi Amrozi Cs Setelah Ramadhan

Kompas.com - 28/08/2008, 06:09 WIB

JAKARTA, KAMIS — Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan, eksekusi tiga terpidana mati pelaku bom Bali I Amrozi Cs akan dilakukan setelah bulan Puasa. Kejagung memberi kesempatan bagi Amrozi Cs untuk menunaikan ibadah puasa dan merayakan Lebaran.

"Setelah dikaji segala segi yang berhubungan dengan pelaksanaan ekseksusi itu (Amrozi Cs), maka diambil kesimpulan untuk menunda pelaksanaan eksekusi," tegas Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Abdul Hakim Ritonga di Kejagung, Jakarta, Rabu (27/8).

Apa alasan penundaan eksekusi Amrozi cs? "Bulan puasa. Kita memberi kesempatan kepada umat Islam semua," kata Ritonga. Jadi, Amrozi cs boleh berpuasa? "Enggak ada larangan," tambahnya.

Dijelaskan Ritonga, Jaksa Agung berharap eksekusi Amrozi cs bisa dilakukan sebelum bulan Puasa jika seluruh persyaratan telah terpenuhi. Namun, sampai sekarang Kejaksaan belum menerima berita acara pemberitahuan penolakan PK Amrozi cs dari Pengadilan Negeri Denpasar melalui Kejati Bali.

Ditambahkan Ritonga, ketika itu Jaksa Agung juga mengatakan bahwa akan mengkaji apakah eksekusi bisa dilaksanakan pada bulan Ramadhan atau tidak. Bagi Ritonga, pernyataan Jaksa Agung ketika itu adalah sangat bersimpatik karena memberi kesempatan bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa. "Artinya jangan kita melaksanakan hukuman mati itu pada saat umat Islam melaksanakan ibadah Ramadhan," tambah Ritonga.

Kendati demikian, Ritonga memastikan Amrozi cs akan dieksekusi. "Menunggu saat yang paling tepat pada tahun 2008. Kalimatnya begitu, konklusinya karena upaya hukumnya sudah penuh, ekseksui itu pasti dilaksanakan. Tapi waktunya mencari waktu yang tepat supaya tak memiliki ekses terhadap hal lain," katanya.

Dengan adanya penundaan ini, Ritonga mengatakan telah berkoordinasi dengan Kejati Bali dan Jawa Tengah. Sementara itu, Kapolri Jendral Sutanto menyatakan kesiapan Polri menyiapkan regu tembak guna membantu kejaksaan sebagai eksekutor. ''Kalau polisi dari dulu siap. Eksekusi kan tidak hanya kali ini,'' katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com