Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil dan Balita Rentan Terserang Malaria

Kompas.com - 12/07/2008, 08:16 WIB

JAKARTA, SABTU - Para ibu hamil dan anak di bawah usia lima tahun di daerah pedalaman di tanah Air sangat rentan terserang penyakit malaria. Jika tidak dideteksi sejak dini, kondisi kesehatan mereka akan bertambah parah, bahkan bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, upaya pencegahan terjadinya penyebaran malaria harus terus dilakukan.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), malaria menyerang setengah miliar orang di seluruh dunia, dan lebih dari satu juta orang di antaranya meninggal dunia. Sekitar 90 persen korban tinggal di kawasan sub-sahara Afrika, dan mayoritas penderita merupakan bayi dan anak-anak.  

Ibu hamil dan balita paling rentan terkena malaria, kata Kepala Subdirektorat Malaria Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Rita Kusriastuti, Jumat (11/7), di Jakarta. Pada pergantian musim, biasanya terjadi peningkatan jumlah tempat perindukan nyamuk-nyamuk malaria seperti di persawahan, sungai dan pesisir.

Mengutip data Depkes, hampir seluruh kota/kabupaten di Tanah Air termasuk daerah endemis malaria, terutama di kawasan timur Indonesia seperti di Papua dan Maluku . Dalam beberapa pekan terakhir ini, pihaknya telah m endapat laporan adanya kejadian luar biasa (KLB) malaria di daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Untuk mencegah penyebaran malaria, maka para petugas kesehatan telah diterjunkan ke lapangan untuk mendeteksi kasus secara aktif dengan cara berkeliling dari desa ke desa. Hal ini terutama dilakukan di daerah-daerah endemis dengan angka kasus malaria sangat tinggi. Para petugas itu mengambil sampel darah warga yang ada di daerah, dan segera memberi obat anti malaria pada warga yang dinyatakan positif terkena malaria.

Selain itu, pemberantasan tempat-tempat perindukan nyamuk terus dilakukan disertai berbagai usaha untuk menghindari gigitan nyamuk. Agar saat tidur pada malam hari warga terbebas dari gigitan nyamuk, mereka dianjurkan menggunakan kelambu yang bisa membunuh nyamuk maupun krim anti nyamuk. Sekarang ada teknologi baru yaitu kelambu yang bisa secara efektif membunuh nyamuk malaria, tuturnya.

Pencegahan malaria juga perlu dilakukan di sekolah-sekolah yang difokuskan pada pemberantasan sarang nyamuk dan menjaga sanitasi lingkungan, kata Rita menambahkan. Jadi, para murid diajari bagaimana cara menghindari gigitan nyamuk, menjaga kebersihan lingkungan, serta memberantas tempat-tempat perindukan nyamuk.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com