Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Penyeberangan Naik 32 Persen

Kompas.com - 31/05/2008, 08:21 WIB

CILEGON, SABTU - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya solar menyebabkan biaya operasional kapal penyeberangan penumpang di Pelabuhan Merak, Cilegon, melonjak.

Kenaikan tarif penyeberangan sebesar 32 persen pun diusulkan.      Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Cabang Utama Merak, Togar Napitupulu, Jumat (30/5), biaya operasional kapal penyeberangan naik sekitar Rp 1,2 juta untuk sekali perjalanan (trip).  Kenaikan sebesar itu hanya untuk biaya solar sebanyak 1 ton.
         
Untuk sekali perjalanan tadinya setiap kapal penyeberangan hanya membutuhkan biaya Rp 4,3 juta, sekarang naik menjadi Rp 5,5 juta. Jika setiap hari melakukan delapan kali perjalanan, maka biaya yang dibutuhkan dari Rp 34,4 juta menjadi Rp 44 juta. "Itu untuk kapal berkapasitas muat 100-110 kendaraan campur. Bagi kapal ukuran besar seperti KM Tribuana dan KM BSP III, pengeluarannya lebih besar dari itu," ungkap Togar.
          
"Untuk menutupi kenaikan biaya operasional itu, kami sudah mengajukan usulan kenaikan tarif sebesar 30-32 persen kepada Biro Perencanaan Departemen Perhubungan," ujar Togar Napitupulu.
          
Togar yang menjadi pengelola KM Windu Karsa menjelaskan bahwa usulan  kenaikan tarif didasarkan pada harga solar sekarang ini sebesar Rp 5. 500 per liter. Sekarang ini, kata Togar, pemilik kapal harus mengeluarkan biaya tambahan akibat kenaikan harga solar. Sedang tarif belum naik sehingga mereka dipastikan merugi. Dan kondisi itu tak bisa dibiarkan berlarut-larut.
         
Sambil menunggu kenaikan tarif, pengelola kapal penyeberangan berusaha menekan biaya operasional dengan berbagai cara. Misal, dengan cara menunda perawatan kapal di luar kebutuhan mesin dan perlengkapan keselamatan. Juga mengurangi kecepatan pelayaran, biasanya dengan kecepatan 11-12 knot menjadi 8 knot.
      
"Intinya untuk menekan pengeluaran semaksimal mungkin. Bagian mesin untuk sementara rekondisi sambil menunggu perkembangan," ujar pria yang mengaku beberapa hari ini truk yang menyeberang juga jumlahnya menurun.
     
Muttaqien, seorang karyawan KMP Tribuana mengatakan, kapalnya  membutuhkan 1,5 ton solar per trip. Jika dalam sehari melakukan delapan trip, maka pengeluaran untuk solar mencapai 12 ton.
      
"Kalikan saja dengan harga solar sekarang. Berapa mobil yang harus diangkut per harinya untuk menutupi pengeluaran dengan tarif hanya Rp 150.000 permobil," ujar Muttaqien. (nir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com