Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Minta BK Tindaklanjuti Kasus Max Moein

Kompas.com - 30/05/2008, 18:12 WIB

JAKARTA, JUMAT - Badan Kehormatan (BK) telah melakukan konsultasi dengan Ketua DPR Agung, Laksono, Jumat (30/5) tentang berbagai kasus yang menjerat anggota dewan. Salah satunya, kasus dugaan pelecehan seksual dan tersebarnya foto syur seorang anggota dewan bersama seorang wanita, yang mencuat sepekan terakhir. Hasilnya, Agung meminta BK segera menindaklanjuti kasus tersebut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan tata tertib yang berlaku.

"Pimpinan DPR menyerahkan ke BK untuk memproses lebih lanjut dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan tata tertib yang berlaku. Yang akan kami lakukan, verifikasi terhadap bagaimana kejelasannya," ujar Ketua BK Irsyad Sudiro kepada wartawan, Jumat (30/5).

Irsyad menjelaskan, laporan yang diterima BK pada November tahun lalu, merupakan laporan dugaan kekerasan. "Kalau dugaan kekerasan, itu kejahatan kriminal dan masuk wilayah hukum. Maka BK saat itu mengambil keputusan untuk menyerahkan pengusutan kasus dugaan kekerasan MM terhadap seorang wanita ke polisi. Nah, kita menunggu hasil dari polisi, keburu ada foto baru yang tersebar seolah-olah dalam foto itu ada dua orang yang bertelanjang dada. BK tidak mempercayai begitu saja foto itu. Tentang foto itu tidak ada korbannya, tapi karena sudah tersebar maka BK juga akan menindaklanjutinya," kata Irsyad.

Mengenai rencana pemanggilan terhadap Max Moein dan Desi Firdianti (pengadu) akan dilakukan selama 14 hari ke depan, sesuai batas waktu yang ditentukan. Jika pemanggilan selama 3 kali tidak dipenuhi, maka BK akan terus melanjutkan prosesnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Selain kasus Max Moein, BK juga mengkonsultasikan mengenai gagalnya upaya meminta keterangan 4 orang anggota DPR yang ditahan, yaitu Saleh Djasit, Al Amin Nur Nasution, Sarjan dan Hamka Yandhu. "Alasannya, sesama anggota dewan mereka inginnya tidak diperiksa di KPK," kata Irsyad lagi. Untuk masalah ini, pimpinan DPR akan mengirimkan surat secara tertulis tentang permintaan 4 anggotanya itu. (ING)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com