Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beban Hidup Berat, Samsul Pilih Gorok Leher

Kompas.com - 21/05/2008, 09:03 WIB

TUREN, RABU - Beban hidup yang berat membuat Samsul Anwar (19), asal Dusun Lowokwaru, Desa Tawangrejani, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, Senin (19/5) sore.

Korban ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar mandi dengan leher nyaris putus. Diduga korban tewas setelah menggorok lehernya sendiri. Sebab, tak jauh dari mayat korban, petugas menemukan pisau berlumuran darah.

"Saya nggak bisa memastikan kedalaman luka pada leher korban. Yang jelas, lukanya cukup parah hingga menyebabkan korban meninggal dunia," kata AKP Gatot Suseno, Kepala Polsek Turen, didampingi Kepala Unit Reskrim Iptu Sobikin, Selasa.

Kejadian itu pertama kali diketahui nenek korban, Kasih (65). Kasih selama ini yang merawat dan membesarkan korban. Saat itu Kasih hendak ke kamar mandi. Namun, saat baru melangkah di pintu kamar mandi, Kasih kaget bukan main karena melihat tubuh cucunya terkapar di lantai dengan kondisi bersimbah darah. Seketika itu, dia menjerit histeris hingga mengundang perhatian tetangga.

Sejumlah saksi yang sudah dimintai keterangan petugas Polsek Turen, baik keluarga maupun tetangga korban, menuturkan, sejak 2001 Samsul Anwar mengalami gangguan jiwa dan sudah diperiksakan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Widyodiningrat Lawang. Namun, korban tak bisa sembuh total dan masih sering kambuh. Jika kambuh, biasanya korban diberi obat penenang dan langsung tidur. Setelah bangun korban kembali berperilaku normal.

Samsul diperkirakan sakit karena orangtuanya, Suwarno (45)-Sriati, 40, bercerai. Setelah bercerai, tak satupun orangtuanya hidup bersama korban. Ibunya langsung menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab dan jarang pulang. Sementara, Suwarno sudah menikah lagi dan jarang menengok korban.(Surya/st12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com