Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam Cek Pulau Terluar NTT

Kompas.com - 17/04/2008, 11:04 WIB

KUPANG, KAMIS - Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI George Robertus Situmeang, Kamis, berkunjung ke Pulau Batek, sebuah pulau terluar di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste untuk melihat dari dekat kondisi kehidupan para prajurit di pulau itu.
    
Pulau Batek yang terletak di wilayah Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang ini, beberapa tahun lalu sempat diklaim oleh negara yang baru merdeka setelah 23 tahun menjadi bagian dari NKRI itu sebagai bagian dari teritorinya, karena letaknya juga tidak jauh dari wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse.
    
"Panglima didampingi Komandan Korem 161/Wirasakti, Kol Inf Winston Pardamean Simanjuntak ke Pulau Batek, Kamis pagi, dengan menumpang sebuah helikopter," kata Kepala Penerangan Korem 161/Wirasakti, Kapten Inf Paulus Bombaji ketika dikonfirmasi secara terpisah, di Kupang
    
Paulus menambahkan, sebelum berkunjung ke Pulau Batek, Pangdam Udayana juga meninjau lokasi pembangunan Markas Komando Brigade Infanteri (Mako Brigif) TNI-AD di Camplong, sekitar 45 km timur Kupang yang saat ini sudah mencapai sekitar 90 persen.
    
Mabes TNI-AD memandang penting pembangunan sebuah Brigif di wilayah NTT, khususnya di Pulau Timor bagian barat karena posisinya berbatasan langsung dengan dua negara, Australia dan Timor Leste.
    
Mako Brigif TNI-AD ini seharusnya dibangun di SoE, wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), namun mendapat protes dari masyarakat setempat sehingga dialihkan ke Kupang. Paulus mengatakan, setelah berkunjung ke Pulau Batek, Pangdam Udayana bersama rombongan langsung terbang ke Atambua, ibukota Kabupaten Belu untuk meninjau pos-pos keamanan TNI-AD yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.
    
Pos-pos utama keamanan TNI-AD ini antara lain menyebar di Turiskain, wilayah Kecamatan Reihat dan Mota Ain yang merupakan pintu perbatasan utama antara Indonesia-Timor Leste serta pos-pos penyangga lainnya di Kobalima dan beberapa tempat lainnya di Kabupaten Belu.
    
Pangdam Udayana dalam setiap amanatnya, menekankan pentingnya pengamanan pulau-pulau terluar di wilayah kepulauan NTT karena berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia sehingga memiliki potensi konflik yang tinggi jika dibiarkan tanpa adanya pengamanan dari TNI.
    
Selain Pulau Batek, pulua-pulau terluar di NTT lainnya yang dipandang memiliki potensi konflik tinggi adalah Pulau Mangudu dan Salura di Pulau Sumba bagian timur serta Pulau Ndana Rote di wilayah Kabupaten Rote Ndao.
    
Pulau Mangudu di wilayah timur Pulau Sumba itu, sempat dikelola oleh seorang pebisnis pariwisata dari Australia untuk kepentingan objek wisata. Di atas pulau itu, sudah dibangun sejumlah "home stay" untuk kepentingan wisatawan, namun rumah-rumah tinggal itu akhirnya dijadikan sebagai pos pengamanan serta tempat berteduhnya para prajurit TNI yang bertugas di pulau itu setelah ditinggalkan pengusaha asal Australia itu.
    
Di Pulau Ndana Rote, juga demikian namun belum mengarah pada pengembangan yang lebih lanjut karena TNI langsung mengirim pasukannya untuk mengamanan pulau tersebut setelah mendengar seorang pengusaha Australia mau mengelola pulau tersebut menjadi objek wisata. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com