Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Dilepas Temasek, Saham BII Moncer

Kompas.com - 03/03/2008, 10:52 WIB

JAKARTA, SENIN - Rencana Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dan China Construction Bank (CCB) membeli saham milik Temasek Holdings di Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII)telah mendorong harga saham BNII di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Sebenarnya harga saham BNII ini sudah bergerak positif sejak awal Januari lalu, karena adanya rumor ini, dan setelah ICBC dan CCB mengumumkannya,  harganya agak stagnan," kata Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, Paradumuan, kepada Antara di Jakarta, Senin (3/3).
    
Menurut Paradumuan, rencana pembelian saham BNII ini merupakan sentimen positif terhadap kinerja bank yang bakal dilepas Temasek ini. Hal ini dapat dilihat dari harga Rp275 sejak awal isu berkembang dan ditanggapi positif pelaku pasar, sehingga tren harganya naik hingga posisi tertinggi Rp345 per saham.
    
Pada Senin, pasar saham secara keseluruhan bergerak negatif akibat mengikuti bursa regional dan global karena masih terjadinya kekhawatiran terhadap perekonomian AS.
    
Namun, lanjutnya, saham BNII masih positif, walaupun cenderung stagnan. Berita di South China Morning Post, Senin, mengatakan ICBC dan CCB akan mengajukan penawaran untuk 55,97 persen kepemilikan saham Temasek Holdings di Bank Internasional Indonesia (BII). Diperkirakan, bank ini akan dijual pada sedikitnya senilai satu miliar dollar AS.
    
Temasek, perusahaan investasi pemerintah Singapura, sedang melelang kepemilikan sahamnya di BII, karena berdasarkan ketentuan di Indonesia tidak diizinkan sebuah entitas mengendalikan lebih dari satu bank.
    
Asia Financial Holdings, entitas Temasek lainnya, menguasai 67,99 persen di Bank Danamon, bank kelima terbesar di Indonesia.
    
Beberapa waktu lalu, dilaporkan pemegang saham pengendali Bank Internasional Indonesia Tbk, yakni Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd. (FFH) lebih suka menjual kepemilikan sahamnya di BII, ketimbang  kalau bank ini dimerger dengan Bank Danamon.
    

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com