Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Putri Soeharto Tahlilan di Ndalem Kalitan

Kompas.com - 28/01/2008, 21:43 WIB

SOLO, SENIN - Setidaknya sekitar 1.000 warga mengikuti tahlilan yang digelar di Ndalem Kalitan untuk mendoakan mendiang mantan presiden Soeharto, Senin (28/1). Warga duduk lesehan memenuhi pendopo dan bagian dalam pendopo yang biasanya tertutup untuk umum.

Setelah tahlilan berjalan beberapa waktu, muncul tiga putri Soeharto, Siti Hardijanti Hastuti (Mbak Tutut), Siti Herijati Heriaty (Mbak Titiek), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mbak Mamiek) langsung bergabung mengikuti tahlilan dan doa untuk arwah ayah mereka

Sejumlah tokoh yang tampak hadir pada tahlilan di Pendopo Ndalem Kalitan, rumah kediaman keluarga Pak Harto, antara lain Akbar Tanjung, Zaenal Ma’arif, Bustanil Arifin, dan Ryamizard Ryacudu.

Tahlilan yang dilakukan ratusan warga dengan duduk di atas karpet di pendopo itu berlangsung sekitar pukul 19.45 WIB, tak lama setelah saat salat Isya, hingga sekitar pukul 20.30 WIB.

Usai tahlilan, ketiganya sempat menyalami beberapa orang yang duduk di dekat pintu. Tutut lalu meminta maaf tidak bisa menyalami seluruh tamu satu per satu karena lelah. Ia kemudian menyatakan terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat yang telah ikut mendoakan Pak Harto.

Siti Hardijanti atau Mbak Tutut dengan didampingi dua dari lima adiknya itu berbicara di hadapan warga Kalitan. "Terima kasih atas kehadiran warga untuk mendoakan Bapak. Semoga kesalahan Bapak diampuni dan segala amalnya diterima disisiNya. Mudah-mudahan Allah memberi balas berlipat ganda," katanya. Ketiganya kemudian segera berlalu meski warga berebut ingin menyalami mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com