JAKARTA, MINGGU - Usai melayat, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengajak masyarakat untuk mendoakan dan memaafkan kesalahan-kesalahan Soeharto. Din mengatakan telah tiba sesaat usai jenazah dimandikan dan dikafani dan baru keluar sekitar pukul 20.30 WIB.
"Dalam ajaran Agama Islam, kalau ada yang meninggal, kita harus mendoakan dan harus memaafkan. Segala kesalahan itu anggap saja sebagai sejarah," kata Din Syamsuddin, saat keluar meninggalkan rumah duka.
Din datang atas nama pribadi dan PP Muhammadiyah. Ia sempat ikut menyalatkan jenzah dan bertakziah dengan anak-anak Soeharto, antara lain Siti Herdiyanti Rukmana (Mbak Tutut), Bambang Trihatmojo, dan Siti Hutami (Mamik).
"Atas nama PP Muhammadiyah saya menghargai dan memberikan penghormatan terakhir terhadap mantan presiden Soeharto yang telah berjasa untuk bangsa ini meskipun dengan segala kekurangnanya," ujar Din.
Din meninggalkan rumah duka beberapa saat setelah rombongan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong meninggalkan rumah duka. Selain PM Lee, Din mengatakan bahwa rombongan duta besar negara-negara sahabat sudah berada di dalam untuk melayat.(ING)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.