Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Tukang Cukur Disuluh HIV/AIDS

Kompas.com - 11/01/2008, 14:47 WIB

MADIUN, JUMAT - Ratusan tukang cukur di Kota Madiun, Jawa Timur akan mendapat penyuluhan seputar penyakit menular seksual. Langkah tersebut, untuk mengurangi dampak penularan virus HIV/AIDS, akibat penggunaan alat cukur yang biasa dipakai secara bergantian.

Direktur Yayasan Bambu Nusantara (YBN) Madiun, Andreanus M Uran, Jumat, di Madiun mengatakan, penyuluhan tersebut dimaksudkan, agar para tukang cukur lebih mengenal tentang HIV/AIDS sebagai penyakit menular yang membahayakan dan bisa menyebabkan kematian.

"Penularan HIV/AIDS bukan hanya rentan terjadi saat berhubungan seks dan penggunaan jarum suntik bagi pengguna narkoba. Melainkan juga bisa melalui alat cukur atau pisau cukur," katanya saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurut dia, HIV bisa menular melalui cairan darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Selain itu, alat yang bisa menembus kulit seperti alat tindik, tato, bahkan pisau cukur, dan alat sunat yang dipergunakan secara massal.

Sebagai contoh, jika tukang cukur sedang mencukur pelanggannya yang notabene pengidap HIV dan mengalami luka kecil, pisau cukur terkontaminasi darahnya. Secara otomatis, pisau cukur ini akan memindahkan HIV kepada pelanggan cukur lainnya jika tidak segera disterilkan.

Untuk itu, kata dia, para tukang cukur harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang HIV/AIDS, seperti halnya menggunakan alat cukur secara steril agar terhindar dari HIV/AIDS.

"Rencananya penyuluhan tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini," katanya menjelaskan. Dalam melaksanakan penyuluhan tersebut, akan bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Madiun dan Komisi Penaggulangan AIDS (KPA) Kota Madiun.

Berdasarkan catatan Yayasan Bambu Nusantara Madiun, angka estimasi penderita resiko tinggi HIV/AIDS di Kota Madiun dari tahun 2006-2007 mencapai 9.150 orang terdiri dari 240 orang wanita penjaja seks langsung (WPSL), 60 orang wanita penjaja seks tidak langsung (WPSTL), 300 orang penjaja seks (semua), 5440 pelanggan WPSL langsung, 460 pelanggan WPSTL dan 2650 pengguna narkoba suntik.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Madiun, Widwiyono mengatakan, akan mendukung upaya yang dilakukan Yayasan Bambu Nusantara untuk mengadakan penyuluhan HIV/AIDS bagi para tukang cukur. Dengan harapan tingkat, penularan HIV/AIDS dikalangan masyarakat Kota Madiun bisa menurun. (ANT/ABI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com