JEO - News



Fakta Rencana Teror dari Gelanggang Mahasiswa di Riau

Minggu, 3 Juni 2018 | 13:11 WIB

TEMUAN di gelanggang mahasiswa di kawasan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP)  Universitas Riau (UR), Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018) semakin menguatkan dugaan bahwa kampus telah menjadi target untuk menyemaikan bibit-bibit terorisme. 

Sabtu sore sekitar pukul 15.30 WIB, warga kampus Universitas Riau dikagetkan dengan kedatangan polisi bersenjata lengkap dengan rompi anti peluru.

Polisi menyisir kawasan kampus dan memasang garis polisi di area gelanggang mahasiswa. Selain itu, mobil baraccuda dan Gegana Brimob Polda Riau terparkir di pinggir jalan. Petugas bersiaga dengan senjata laras panjang maupun pendek.

Petugas yang terdiri dari Densus 88, Polda Riau, dan Polresta Pekanbaru mengawasi ketat penggeledahan gelanggang mahasiswa. Sesekali terlihat beberapa petugas keluar masuk dari gedung berwarna oranye itu.

Tim Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Mabes Polri yang menggeledah gelanggang mahasiswa akhirnya tak pulang dengan tangan kosong. Bahkan, mereka mendapatkan hasil yang mengejutkan banyak pihak.

Lebih kurang tiga jam penggeledahan, petugas lalu keluar dengan membawa sejumlah barang, di antaranya ada tiga buah tas ransel, satu kantong plastik, dua ember cat, dan satu paperbag.

Pada pukul 21.30 WIB, Polda Riau menggelar konferensi pers terkait penggerebekan dan penggeledahan gelanggang mahasiswa UNRI. Polisi juga memperlihatkan barang bukti yang diamankan.

Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi, beserta sejumlah dekan juga hadir di Markas Polda Riau.

Berikut ini fakta dan temuan dari peristiwa penggeledahan di UNRI:


1. Empat bom rakitan dan bahan peledak disita

Petugas Gegana Brimob Polda Riau menyusun barang bukti  penangkapan terduga jaringan teroris  saat rilis resmi kepada wartawan di Mapolda Riau, Sabtu (2/6) malam. Tim Densus 88 dan Polda Riau berhasil mengamankan tiga orang terduga teroris yang merupakan alumni Universitas Riau  pada Sabtu (2/6) siang di Gelanggang Mahasiswa UNRI beserta barang bukti yaitu empat bom yang sudah siap ledak, delapan macam serbuk bahan peledak dan dua busur panah. Bom terebut direncanakan akan diledakan di  DPRD Provinsi Riau dan DPR RI. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/pras/18.
ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN
Petugas Gegana Brimob Polda Riau menyusun barang bukti penangkapan terduga jaringan teroris saat rilis resmi kepada wartawan di Mapolda Riau, Sabtu (2/6) malam. Tim Densus 88 dan Polda Riau berhasil mengamankan tiga orang terduga teroris yang merupakan alumni Universitas Riau pada Sabtu (2/6) siang di Gelanggang Mahasiswa UNRI beserta barang bukti yaitu empat bom yang sudah siap ledak, delapan macam serbuk bahan peledak dan dua busur panah. Bom terebut direncanakan akan diledakan di DPRD Provinsi Riau dan DPR RI. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/pras/18.

Tim Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Mabes Polri menyita empat bom rakitan siap pakai dalam penggeledahan di gelanggang mahasiswa Universitas Riau. Bom itu akhirnya berhasil dijinakkan petugas.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, barang bukti bom yang didapat yakni dua bom pipa besi, bahan peledak jenis TATP siap pakai, bahan peledak lain, yakni pupuk KN03, sulfur, gula dan arang.

Peledak jenis TATP atau triacetone triperoxide disebut-sebut sering digunakan kelompok ISIS dan dijuluki sebagai Mother of Satan.  Bentuknya kecil namun berdaya ledak tinggi (high explosive).

Selain itu, Tim Densus 88 juga menemukan dua busur panah dan delapan anak panah. Ada pula satu pucuk senapan angin dan satu buah granat tangan rakitan.



2. Bom akan digunakan untuk meledakkan Gedung DPR RI dan DPRD Riau

Kapolda Riau Irjen Pol Nandang (tengah) didampingi  Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi (kiri) menjelaskan kronologis penangkapan terduga jaringan teroris  di Mapolda Riau, Sabtu (2/6/2018) malam. Tim Densus 88 dan Polda Riau berhasil mengamankan tiga orang terduga teroris yang merupakan alumni Universitas Riau  pada Sabtu siang di Gelanggang Mahasiswa UNRI beserta barang bukti yaitu empat bom yang sudah siap ledak, delapan macam serbuk bahan peledak dan dua busur panah. Bom tersebut direncanakan akan diledakan di  DPRD Provinsi Riau dan DPR RI.
ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang (tengah) didampingi Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi (kiri) menjelaskan kronologis penangkapan terduga jaringan teroris di Mapolda Riau, Sabtu (2/6/2018) malam. Tim Densus 88 dan Polda Riau berhasil mengamankan tiga orang terduga teroris yang merupakan alumni Universitas Riau pada Sabtu siang di Gelanggang Mahasiswa UNRI beserta barang bukti yaitu empat bom yang sudah siap ledak, delapan macam serbuk bahan peledak dan dua busur panah. Bom tersebut direncanakan akan diledakan di DPRD Provinsi Riau dan DPR RI.

Kapolda Riau Irjen Nandang mengatakan, para pelaku mengakui bom rakitan tersebut rencananya akan diledakkan di kantor DPRD Riau dan DPR RI.

"Berdasarkan pengakuan pelaku, 4 bom akan diledakkan di kantor DPRD Provinsi (Riau) dan DPR RI," kata Nandang.

"Kita belum tau kapan mau diledakkan oleh pelaku, sementara masih kami dalami motifnya," ujar Nandang dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Sabtu malam.

 "Bom dirakit di gelanggang mahasiswa. Bom ini siap diledakkan. Tapi sudah dijinakkan oleh Jihandak," kata Nandang.



3. Tiga terduga teroris alumni UNRI

Petugas membawa sejumlah barang yang diambil dari dalam gedung gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018).
KOMPAS.com/Idon Tanjung
Petugas membawa sejumlah barang yang diambil dari dalam gedung gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018). 

Kapolda Riau Irjen Nandang menjelaskan, dalam penggerebekan dan penggeledahan itu, tim Densus 88 menangkap tiga terduga teroris yang merupakan alumni dari kampus tersebut. Ketiganya berinisial BI, ED, dan ZA (sebelumnya disebutkan J).

"BI alumnus jurusan Administrasi Publik 2002, ED alumnus jurusan Ilmu Komunikasi 2005 dan ZA alumnus jurusan Ilmu Pariwisata 2004," kata Nandang.

Bersama dengan mereka itulah, Tim Detasemen 88 menyita empat buah bom rakitan siap ledak yang kemudian sudah dijinakkan, alat perakit bom, kabel dan sebuah kotak terbuat dari kayu.



4. Satu bulan merakit bom di dalam kampus

Petugas menyusun barang bukti sebelum Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dan Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi menggelar konferensi pers terkait penangkapan tiga terduga teroris dan penyitaan empat bom siap pakai dari gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018).
KOMPAS.com/Idon Tanjung
Petugas menyusun barang bukti sebelum Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dan Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi menggelar konferensi pers terkait penangkapan tiga terduga teroris dan penyitaan empat bom siap pakai dari gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018).

Kapolda Riau Irjen Nandang mengatakan, ketiga pelaku ternyata sudah satu bulan tinggal di kawasan kampus. Selama itu pula, mereka diduga mulai merakit bom. Polisi, lanjut Nandang, sudah memantau aktivitas mereka selama di sana.

"Kami sudah tahu pergerakan mereka. Rencananya mau digerebek hari Jumat (1/6/2018), namun waktunya belum pas. Jadi kita gerebek Sabtu sore," ujar Nandang.

Dia menjelaskan, satu dari tiga pelaku yang memiliki keahlian merakit bom, yakni ZA.

"Si ZA ini jurusan pariwisata. Dia punya keahlian rakit bom. Dia juga mengajarkan membuat bom melalui aplikasi percakapan Telegram," kata Nandang.



5. Polisi jelaskan alasan penggunaan senjata laras panjang

Petugas mengamankan sejumlah barang bukti setelah menggeledah gelanggang mahasiswa Fisip UR, Jumat (2/6/2018).
KOMPAS.com/Idon Tanjung
Petugas mengamankan sejumlah barang bukti setelah menggeledah gelanggang mahasiswa Fisip UR, Jumat (2/6/2018).

Kapolda Riau Irjen Nandang juga menegaskan alasan polisi membawa senjata laras panjang ke dalam kawasan kampus.

"Berkaitan penggerebekan di kampus menggunakan senjata laras panjang, karena yang digerebek bukan pencuri ayam. Tapi, salah satu bentuk kejahatan extraordinary atau kejahatan yang sangat meresahkan bangsa-bangsa di dunia ini," tutur Nandang.

Saat ini, ketiga terduga teroris masih diperiksa oleh Polda Riau dan Densus 88. Mereka ditempatkan di sebuah ruangan khusus.

"Sudah ditangani Tim Satgas yang baru kami bentuk. Pengembangan kami lakukan bersama Densus," kata Nandang.

 


6. Kampus tak sadar telah disusupi dan mengutuk terduga teroris

Kapolda Riau Irjen Pol Nandang (tengah) dan Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi (kaus putih biru) menggelar konferensi pers terkait penangkapan tiga terduga teroris dan penyitaan empat bom siap pakai dari gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018).
KOMPAS.com/Idon Tanjung
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang (tengah) dan Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi (kaus putih biru) menggelar konferensi pers terkait penangkapan tiga terduga teroris dan penyitaan empat bom siap pakai dari gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018). 

Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi, sangat menyayangkan adanya terduga teroris yang masuk dan beraktivitas di lingkungan kampus Universitas Riau. Padahal, selama ini tidak ada hal-hal yang mencurigakan.

"Tidak ada sama sekali yang mencurigakan. Apalagi kegiatan yang mengarah ke terorisme," ucap Aras.

Universitas, lanjut Aras, menyampaikan terima kasih kepada Densus 88 dan Polda Riau yang telah mengungkap aksi terduga teroris tersebut.

Aras mengutuk 3 orang terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Anti-Teror Mabes dan Polda Riau. "Seluruh civitas akademika mengutuk (3 terduga teroris) ini dan kegiatan yang dilakukan ini," katanya. 

"Sekali lagi kami mengutuk aksi pelaku ini. Selanjutnya, kasus ini kita percayakan Densus dan Polda Riau," tegas Aras.

 

Rencana Teror Bom dari Gelanggang Mahasiswa di Riau