Andreas merupakan korban penganiayaan oleh tiga anggota TNI AL di Patisomba, Nangahure, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Sabtu (27/5/2023) malam.
Di hadapan keluarga dan korban, Ady menyampaikan permohonan maaf.
"Yang paling utama kedatangan saya kali ini adalah untuk meminta maaf dari saya Danlanal Maumere kepada korban dan keluarga," ujar Ady.
Ady sangat menyayangkan perilaku anggotanya yang telah menganiaya korban.
Sehingga, lanjutnya, peristiwa itu menjadi pembelajaran semua pihak, termasuk dirinya untuk lebih tegas terhadap anggota.
Namun, Ady khawatir ada orang atau instansi yang memanfaatkan situasi saat ini untuk memperkeruh suasana.
"Masalah ini jangan semakin meruncing dan Lanal siap menjaga korban dari intimidasi atau teror dari siapapun," pintanya.
Ady berjanji, Lanal Maumere akan terus memantau kondisi Andreas selama proses pemulihan serta mengganti semua biaya pengobatan.
Penganiayaan ini berawal ketika Andreas dipanggil orangtua kekasihnya. Saat itu mereka hendak membicarakan perihal kekasihnya yang telat tiga bulan.
Andreas kemudian pergi menemui orang tua pacarnya. Tak berselang lama, orangtua dari kekasihnya memanggil tiga orang anggota Lanal Maumere untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Saat proses penyelesaian masalah, Andreas malah dipukul oleh tiga oknum anggota TNI AL. Punggung belakangnya juga dipukul menggunakan selang hingga terluka.
Bukan itu saja, ketiga oknum tersebut memintanya untuk menggosok alat kemaluan dengan balsem hingga bengkak.
https://regional.kompas.com/read/2023/05/30/112008478/kunjungi-korban-penganiayaan-oleh-3-anggotanya-danlanal-maumere-minta-maaf
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.