Informasi itu dibenarkan Kepala Kepolisian Resor TTS Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Gusti Putu Suka Arsa, kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023) malam.
Gejala keracunan makanan tersebut, lanjut Gusti, baru dirasakan oleh sebagian siswa SMA tersebut setelah Selasa tengah malam.
Sedangkan sebagian lainnya baru merasakan gejala yang sama pada Rabu (3/5/2023) pagi.
"Tanda-tanda keracunan makanan yang dialami 13 siswa SMA tersebut antara lain mual muntah hingga pusing-pusing," kata Gusti.
Menurut Gusti, pelajar yang keracunan dibawa ke Puskesmas Oinlasi untuk mendapatkan perawatan.
Gusti menuturkan, kejadian itu bermula saat para guru dan siswa-siswi mengikuti upacara Hardiknas bersama di lokasi SMP Negeri 1 Oinlasi.
Setelah kegiatan, mereka beramai-ramai kembali ke sekolah untuk mengikuti kegiatan perlombaan tarian bonet untuk semarak memeriahkan HUT Hardiknas.
Kemudian, guru dan pelajar makan bersama-sama. Jumlah makanan yang disediakan sebanyak 58 kotak dan 273 bungkus nasi dan lauk pauk yang dibawa oleh salah satu guru.
Setelah malam, tepatnya pada Selasa malam, 13 siswa dan siswi mengalami mual dan muntah.
"Sebagian murid sudah sembuh dan kembali ke rumah mereka, sedangkan lainnya masih dirawat," kata dia.
Saat ini, pihaknya sedang meneliti sampel makanan yang dikonsumsi para siswa dan guru.
https://regional.kompas.com/read/2023/05/05/062152878/13-pelajar-sma-di-kabupaten-tts-keracunan-usai-ikut-perayaan-hardiknas
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.