Saat kejadian, wilayah tersebut diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan petir sejak siang hingga sore harinya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, fenomena puting beliung yang terjadi sejak beberapa hari terakhir diduga terkait siklon tropis Herman yang terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Banten.
"Dengan kecepatan angin maksimum 45 knot dan tekanan udara minimum sebesar 994 mb yang bergerak ke arah Timur - Tenggara," kata Mikron saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Diperkirakan intensitas siklon tropis Herman meningkat dalam 24 jam ke depan.
"Bergerak ke arah Tenggara menjauhi Indonesia," ujar Mikron.
Mikron mengungkapkan, bangunan yang rusak akibat fenomena cuaca telah didata petugas sekaligus disalurkan bantuan tahap awal berupa terpal.
Bahkan satu pohon yang tumbang di Jalan Batu Nirwana, Semabung, Pangkalpinang langsung dipotong petugas sehingga arus lalu lintas kembali lancar.
Selain menyebabkan pohon tumbang, angin kencang di wilayah Pangkalpinang juga menyebabkan atap tempat parkir SMPN 8 ambruk.
Kemudian dua unit rumah dan satu toko di Girimaya juga mengalami kerusakan berupa atap jebol.
Sementara di Kampung Dul, Pangkalanbaru, Bangka Tengah dilaporkan 13 bangunan rusak, terdiri dari 12 rumah warga dan 1 masjid.
Kerusakan umumnya terjadi pada bagian atap teras dan loteng yang ambruk.
https://regional.kompas.com/read/2023/03/31/062248778/diterjang-siklon-tropis-herman-rumah-dan-sekolah-di-babel-rusak-karena