Salin Artikel

Rocuronium Diperoleh Tersangka Pembunuhan Kades Curuggoong dari RSUD Banten

SERANG, KOMPAS.com - Hasil otopsi menunjukan penyebab kematian Kades Curuggoong, Serang, Banten, Salamunasir, yakni disebabkan overdosis rocuronium atau obat pelemas otot.

Rocuronium diperoleh Suhendi, tersangka pembunuhan dari tempatnya bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.

Sebab, rocuronium tidak dijual bebas atau tersedia untuk dibeli sendiri dan hanya tersedia di rumah sakit.

"Obat saya ngambil dari rumah sakit. Gak mencuri, ngambil obatnya dari rumah sakit cuma 5 cc," kata Suhendi di Mapolresta Serang Kota, Selasa (28/3/2023).

Cairan yang biasa digunakan dokter untuk pasien yang akan menjalani operasi itu disuntikan oleh Suhendi ke punggung korban dengan niat agar lemas dan dapat menganiayanya.

"Niatnya pengen nonjokin tapi efeknya lain di luar jangkauan saya," ujar Suhendi.

Akibat perbuatannya, penyidik menjerat Suhendi dengan pasal 388 tentang Pembunuhan dan 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal.

Kasubbid Toksikoligi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri, Kompol Faizal Rachmad mengatakan, rocuronium hanya digunakan oleh dokter anastesi di rumah sakit.

Untuk kasus tersebut, dosis yang digunakan tersangka masih harus didalami. Namun, Faizal menegaskan, hasil otopsi dan keterangan saksi ada kesesuaian terjadi overdosis penggunaan rocuronium.

"Nanti kami akan memeriksa lebih lanjut untuk dosisnya dari yang kita temukan di organ itu berapa konsentrasinya. Dan itu harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ini kita temukan dulu sementara secara kualintatif dulu," kata Faizal.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/28/184426678/rocuronium-diperoleh-tersangka-pembunuhan-kades-curuggoong-dari-rsud-banten

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke