Salin Artikel

Pengakuan Mantri Penyuntik Mati Kades Curuggoong: Niat Bikin Lemas, Biar Menang Duel

Namun, mantri atau perawat itu tidak menyangka efek dari cairan yang disuntikan ke dalam tubuh korban menyebabkan kematian.

"Biar orang tersebut (kades) lemas. Intinya saya mau kasih efek jera ke beliau. Karena saya badannya kecil dia badannya besar. Kalau kita sparing pasti saya kalah duluan. Makanya saya inisiatif menyuntikan obat tersebut bila mana sudah kena obat tersebut efek lemas biar bisa efek jera," kata Suhendi kepada wartawan di Mapolresta Serang Kota, Selasa (28/3/2023).

Rencananya, setelah korban lemas, Suhendi akan memukulinya hingga babak belur karena kesal berani selingkuh dengan istrinya.

"Niatnya pengen nonjokin tapi efeknya lain diluar jangakaun saya," ujar dia.

Efek yang timbul, kata Suhendi, korban bukannya lemas justru mengalami kejang, keringatan hingga tidak sadarkan diri.

Suhendi mengaku hanya memasukan dua cairan rocuronium atau pelemas otot dan diphenhydramine atau obat alergi yang didapat dari tempatnya bekerja.

"Terjadi kejang baru keringetan dan saya sok kaget dengan efek tersebut saya sendiri langsung minta toling ke warga untuk bawa ke puskesmas," kata dia.

Sebelumnya, Kasubbid Toksikoligi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Kompol Faizal Rachmad memaparkan hasil otopsi Kepala Desa Curuggoong, Serang, Banten, Salamunasir. 

Hasil otopsi menunjukan bahwa adanya overdosis kandungan rocuronium atau obat yang digunakan untuk melemaskan otot didalam tubuh korban.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/28/163454578/pengakuan-mantri-penyuntik-mati-kades-curuggoong-niat-bikin-lemas-biar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke