Salin Artikel

Pemantauan Hilal di Manokwari Papua Barat Terhalang Awan Tebal

Tim pemantau hilal dari Kementrian Agama Papua Barat, Kantor Pengadilan Agama Manokwari, BMKG dan Ormas Islam seperti MUI, NU dan Muhamadiyah telah menyimpulkan bahwa hilal tidak terlihat.

"Setelah matahari terbenam pukul 18.16 tadi, cuaca di barat kurang menguntungkan bagi kita," kata Aziz Hegemur, Kabid Haji dan Bimas Islam Kemenag Papua Barat. Rabu (22/3/2023)

Dia menyebut, penentuan awal Ramadhan dikembalikan kepada keputusan sidang isbat dengan memperhatikan pemantauan hilal di beberapa daerah lain.

Dia mengatakan, dalam pemantauan menggunakan alat Tedolika itu hilal tidak terlihat.

"Mungkin di tempat lain bisa terlihat, karena Bulan saat matahari terbenam sekitar 7 hingga 8 derajat sehingga kalau kondisi cerah kemungkinan besar akan terlihat," ucapnya.

Pemantauan hilal dilakukan tidak menggunakan teropong, seperti biasanya."Kita menggunakan alat seadanya sebab alat teropong yang kita miliki rusak," tuturnya.

Pemantauan hilal di Papua Barat dilakukan di dua lokasi yakni Manokwari Papua Barat dan Kota Sorong Papua Barat Daya

Hadir dalam proses pemantauan hilal Kepala Kementrian Agama Provinsi Papua Barat Luksen Jems Mayor, Ketua Nahdatul Ulama Muhsin Rahakbauw, Ketua Muhamadiyah Papua Barat Mulyadi djaya dan kepala pengadilan agama.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/22/172904378/pemantauan-hilal-di-manokwari-papua-barat-terhalang-awan-tebal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke