NEWS
Salin Artikel

Gapura Era Pakubuwono X Ditabrak Bus BST, Manajemen Siap Tanggung Jawab

Pengecekan melibatkan Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah X Jateng dan DIY, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jateng dan DIY, inspektur Kota Solo, kepolisian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Keraton Solo, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Solo, dan BST.

Berdasarkan hasil pengecekan tersebut manajemen BST siap bertanggung jawab atas kerusakan gapura sebagai penanda batas kota tersebut.

Tak hanya itu. Gapura juga akan segera diperbaiki. Proses perbaikan gapura berstatus cagar budaya langsung di bawah pengawasan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jateng dan DIY.

"Intinya dari manajemen BST siap untuk bertanggung jawab. Dan segera akan melakukan perbaikan. Tapi karena ini cagar budaya tidak sembarangan langsung dikerjakan. Itu nanti akan direncanakan seperti apa di bawah pengawasan Balai Pelestarian Kebudayaan nanti sama didampingi sama DPU," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo Taufiq Muhammad dihubungi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (15/3/2023) malam.

Menurut dia puing-puing gapura yang masih bisa digunakan akan dimaksimalkan dipasang kembali. Karena kerusakan gapura ini masuk kategori tidak parah.

Kemudian juga tidak ada unsur kesengajaan dalam kecelakaan yang terjadi pada Selasa (14/3/2023).

"Ini karena musibah murni, kecelakaan murni tidak dikenakan UU perusakan cagar budaya. Jadi tidak dikenakan Pasal perusakan cagar budaya, tidak," ungkap dia.

"Tapi yang penting dari pihak manajemen ya bertanggung jawab intinya gitu kan," sambung dia.

Dikatakannya sebelum perbaikan dilakukan terlebih dahulu akan dilakukan kajian karena gapura tersebut merupakan bangunan cagar budaya.

"Artinya kan ini materialnya apa, yang dibutuhkan apa. Sehingga butuh kajian," kata dia.

Mengenai sopir bus BST yang mengalami kecelakaan, terang Taufiq sekarang sudah diperbolehkan pulang dan rawat jalan. Tetapi belum bisa dimintai keterangan terkait kecelakaan.

"(Sopir) rawat jalan. Tapi belum bisa dipanggil untuk dimintai keterangan," jelas dia.

Sebelumnya, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah meminta agar gapura peninggalan era pemerintahan Pakubuwono (PB) X di Kawasan Jurug, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah yang rusak ditabrak bus BST segera diperbaiki.

Hal tesebut dilakukan agar tidak terjadi pergeseran posisi gapura.

"Minimal (tidak) terjadi pergeseran posisi tugu, sebaiknya harus segera dikembalikan seperti semula mumpung masih hangat. Jangan sampai berlama-lama," kata Pamong Budaya Madya BPCB Jawa Tengah Deni Wahyu Hidayat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Deni mengungkapkan perbaikan gapura sebagai penanda batas kota tersebut tidak membutuhkan waktu lama.

Kendati mengurangi nilai cagar budayanya, terang Deni lebih baik diperbaiki segera dari pada posisi gapura yang menyandang predikat cagar budaya tingkat kota nanti bergeser.

"Tidak perlu waktu lama (memperbaiki gapura). Tapi mengurangi nilai sebagai cagar budaya karena bangunan baru. Dari pada hilang posisinya bergeser lebih baik segera diperbaiki," ungkap dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/15/213904478/gapura-era-pakubuwono-x-ditabrak-bus-bst-manajemen-siap-tanggung-jawab

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke