Salin Artikel

Kecamatan Ini Jadi Wilayah Tersepi di Kabupaten Semarang, Dihuni 593 Jiwa Per Km Persegi

Camat Bancak, Sugeng mengatakan, salah satu sebab 'sepinya' wilayah Bancak karena letaknya yang berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Boyolali.

"Memang secara geografis kita berada di pinggiran, jadi bisa dikatakan lalu lalang atau mobilitas masyarakat rendah," ujarnya saat dihubungi, Jumat (10/3/2023).

Selain itu, kata Sugeng, karakteristik masyarakat Bancak juga terhitung masih tradisional. "Tapi justru ini yang menjadi kekuatan dan potensi, yakni soal guyub rukung, gotong royong, dan jiwa sosialnya masih tinggi," paparnya.

"Salah satu potensi yang menjadi prestasi di antaranya Bancak adalah kecamatan tercepat dalam pelunasan PBB di Kabupaten Semarang. Itu sudah berlangsung 10 tahun lebih," kata Sugeng.

Soal pendidikan, Sugeng mengatakan hanya ada satu SMK dan tiga SLTP, yang terdiri dari dua sekolah swasta dan satu negeri. "Tapi ini sudah cukup, untuk SMK itu siswanya ada 1.300 orang, siswa juga dari daerah luar Bancak," ungkapnya.

Sementara Kepala Desa Boto Kecamatan Bancak Sjaichul Hadi mengatakan saat ini dinamika kehidupan sudah berbeda. "Kalau di wilayah kami, bisa dikatakan hidup selama 24 jam. Apalagi dilintasi jalur utama dari Bringin, jadi aktivitas lumayan ramai," ujarnya.

"Tentu sekarang beda dengan 2005, saat itu siswa SMK hanya 20 orang, sekarang sudah 1.300 siswa. Karena SMK berada di Boto, maka kami siap mendukung pengembangannya. Termasuk jika ada sekolah baru lagi, sehingga siswa punya pilihan," kata Sjaichul.

Dia mengakui, keberadaan sekolah membangkitkan perekonomian warga. Termasuk pasar-pasar desa yang saat ini sangat bergairah.

"Pasar Sidodadi Kalimaling itu bahkan menjadi pertemuan pedagang dari tiga wilayah, Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Grobogan, sehingga potensi ekonominya sangat besar," paparnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/10/192120378/kecamatan-ini-jadi-wilayah-tersepi-di-kabupaten-semarang-dihuni-593-jiwa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke