Salin Artikel

Ada 326 Kasus DBD di Sikka, Dinkes: Lonjakan Paling Banyak Terjadi di Lingkungan Sekolah

Sejak Januari hingga Kamis (2/3/2023), jumlah penderita DBD di Sikka mencapai 326 orang, 172 di antaranya adalah anak usia 5 hingga 15 tahun.

Sementara usia 15 tahun ke atas 43 orang, usia satu hingga empat tahun sebanyak 91 orang, dan di bawah satu tahun sebanyak 20 kasus.

"Total kasus selama 2023 ada 326 kasus. Dari grafik yang ada, lonjakan kasus paling banyak terjadi di lingkungan sekolah," ujar Petrus kepada wartawan di Maumere, Jumat (3/3/2023).

Petrus telah menginstruksikan semua puskesmas untuk memberikan sosialisasi dan edukasi ke setiap sekolah di masing-masing wilayah kerja.

"Saya sudah instruksikan semua puskesmas, harapannya nanti kasus DBD di sekolah bisa menurun," pintanya.

Petrus mengingatkan warga agar memahami gejala DBD, seperti demam. Masyarakat harus langsung membawa keluargnaya ke puskesmas.

“Ini kan soal cairan saja sebenarnya. Kalau yang terjadi dibawa ke dukun dan sampai masuk fase kritis baru dibawa ke puskesmas kita tidak bisa buat apa-apa. Kalau sudah ada gejala awal langsung ke puskesmas pasti bisa diantisipasi," katanya.

Ia menambahkan, dari 326 kasus, 23 pasien masih dirawat. Rinciannya, 21 orang dirawat di RSUD Tc Hillers dan dua pasien dirawat di Rumah Sakit Santa Elizabeth Lela.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/03/201624178/ada-326-kasus-dbd-di-sikka-dinkes-lonjakan-paling-banyak-terjadi-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke