Salin Artikel

Warga Kota Tual yang Mengungsi akibat Bentrok Mulai Kembali

AMBON, KOMPAS.com - Wali Kota Tual, Maluku, Adam Rahayaan mengatakan, warga yang mengungsi akibat bentrok antar-warga mulai kembali ke rumahnya.

Menurut Adam, mereka mengungsi karena takut dan trauma saat bentrokan terjadi.

“Memang pengungsi saat awal kejadian itu ada banyak, tapi itu trauma sehingga mengungsi. Ada yang di Angkatan Laut, tapi sudah berangsur-angsur kembali,” kata Adam kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (6/2/2023).

Sementara itu, warga yang kehilangan rumahnya masih mengungsi di beberapa titik. Namun, kebanyakan mereka mengungsi di rumah-rumah keluarganya di Langgur, Maluku Tenggara.

“Sedangkan yang rumah terbakar itu ada sebagian di Langgur, di rumah-rumah keluarga,” katanya.

Adam mengatakan, sejauh ini Pemerintah Kota Tual terus menyalurkan bantuan kepada para korban bentrok yang masih mengungsi di beberapa titik.

Bantuan itu berupa makanan, pakaian, selimut hingga keperluan lainnya. Penyaluran bantuan ditangani langsung oleh Dinas Sosial Kota Tual.

“Tiap hari ada, kita salurkan bantuan makan minuman dan pakaian. Yang tinggal di luar itu sudah disalurkan sembako dan beras serta kebutuhan lain,” ujarnya.

Disinggung soal jumlah rumah yang terbakar akibat bentrokan tersebut, Adam mengaku belum mendapat laporan.

Begitu juga dengan jumlah rumah yang rusak dan terbakar. Hingga kini instansi terkait masih terus melakukan pendataan di lapangan.

“Untuk yang rumah-rumah (terbakar) itu kan kita sudah mendata yang rusak berat, ringan dan rusak sedang,” ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tual Asis Reliubun mengatakan, penyaluran bantuan bagi para pengungsi korban bentrok ditangani langsung oleh Dinas Sosial.

“Kita masih melakuakn pendataan korban harta benda, kebetulan tadi kita baru data jadi nanti besok baru kita rekap,” katanya.

Asis mengatakan, Pemkot Tual tidak memberlakukan kebijakan tanggap darurat, namun siaga darurat bencana.

“Bukan tanggap darurat, ini masih masuk dalam siaga tanggap bencana, jenis kejadiannya kan belum sampai ke tanggap darurat jadi dia hanya siaga darurat bencana,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, dua kelompok warga di Kota Tual, Maluku, terlibat bentrok pada Selasa (31/1/2023) malam hingga Rabu (1/2/2023) pagi.

Bentrokan kedua kelompok itu pecah setelah seorang warga yang diketahui berinisial SB (59) terkena anak panah di bagian kepala saat sedang duduk bersama sejumlah rekannya di sebuah pangkalan ojek tak jauh dari kantor Wali Kota Tual pada pukul 22.00 WIT.

Diduga, korban dipanah oleh seseorang yang berboncengan menggunakan sepeda motor yang melintas di lokasi kejadian. Saat itu, teman-teman korban sempat mengejar terduga pelaku, namun motor yang dikejar itu lolos dan berhenti di salah satu kawasan.

Akibat kejadian itu, kerabat korban yang marah langsung melakukan penyerangan ke salah satu kelompok warga hingga terjadilah bentrokan tersebut. 

https://regional.kompas.com/read/2023/02/06/172246978/warga-kota-tual-yang-mengungsi-akibat-bentrok-mulai-kembali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke