Salin Artikel

Keberadaan Minyakita di Pasar Tradisional Semarang Mulai Langka, Pemerintah Ungkap Sebabnya

Kabid Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang Sugeng Dilianto membenarkan kelangkaan minyak tersebut.

"Memang dari pusat belum ada kuota lagi," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Sampai saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng agar segera melapor ke pemerintah pusat soal pendistribusian MinyakKita.

"Kita sedang kordinasi soal kelangkaan ini," ujar dia.

Dia menjelaskan, kelangkaan Minyakita sudah terjadi sejak tiga minggu yang lalu. Kelangkaan tersebut yampir hampir merata di semua pasar tradisional Kota Semarang.

"Kelangkaan sudah langka sejak tiga minggu," imbuh Sugeng.

Menurut dia, kelangkaan Minyakita disebabkan karena harganya yang murah jika dibandingkan dengan jenis minyak-minyak yang lain.

"Harga murah itu bisa jadi sebab kenapa Minyakita jadi cepat habis," paparnya.

Penjual minyak di Pasar Karangayu Semarang, Saidah, mengatakan, selain Minyakita langka, harganya juga cukup mahal jika dibandingkan dengan jenis minyak lain.

"Minyakita harganya sampai Rp 15.000 di sini. Kadang juga lebih," jelasnya saat ditemui di tokonya.

Karena mahal dan langka, saat ini dia hanya menjual minyak merek Tawon dan minyak curah yang harganya lebih murah jika dibandingkan dengan Minyakita.

"Kalau minyak tawon harganya Rp 14.000, kalau minyak curah lebih murah lagi," kata dia.

Menurut dia, kelangkaan Minyakita sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu. Sampai saat ini dia tak mengetahui apa yang menyebabkan Minyakita itu mahal dan langka.

"Naluri pedagang akhirnya kita hanya beli dan menjual yang miring harganya," ujar Saidah.

Hal yang sama dikatakan Sartini, penjual minyak di Pasar Peterongan Semarang. Minyakita sudah mulai langka sejak satu minggu yang lalu.

"Sudah satu minggu ini tak ada," imbuh dia.

Menurut dia, meski Minyakita tersedia, harganya berbeda dari harga yang dipatok oleh pemerintah sesuai harga ekonomis tertinggi (HET).

"Dari sana harganya Rp 13.500 jualnya Rp 15.000, kalaupun ada harganya tinggi," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/06/161553678/keberadaan-minyakita-di-pasar-tradisional-semarang-mulai-langka-pemerintah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke