Salin Artikel

12 Meninggal akibat DBD, Pemkab Bima Bahas Penetapan Status KLB

Langkah tersebut diambil mengingat tingginya kasus kematian anak akibat DBD selama Januari 2023 kemarin.

"Saya lagi di ruang asisten bahas soal penetapan KLB demam berdarah," kata Kepala Bidang Penyehatan dan Pengendalian Penyakit Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bima, Alamsyah saat dikonfirmasi, Kamis (2/2/2023).

Dengan penetapan status KLB DBD diharapkan ada upaya intervensi lebih oleh semua pihak, mulai dari penanganan pasien di rumah sakit hingga pencegahan di lapangan.

Alamsyah belum bisa menyampaikan data tambahan warga yang terjangkit penyakit menular tersebut di Bima.

Sementara itu, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bima, Suryadin mengatakan, tenaga kesehatan di 18 kecamatan kini tengah mengintensifkan upaya pencegahan.

Mereka juga melakukan penelusuran di daerah dengan temuan kasus kematian anak akibat DBD.

"Tracing ini untuk mendeteksi secara dini kasus DBD. Misalnya ada korban, mereka langsung cepat ditangani oleh tim medis," ujarnya.

Menurut dia, langkah paling efektif dalam memutus rantai kasus yang sudah menelan banyak korban jiwa ini, salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Masyarakat juga harus mulai aktif secara mandiri melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk, seperti menguras dan mengubur titik genangan air hujan.

"Lakukan pemberantasan sarang nyamuk supaya penularan kasus ini bisa kita minimalisir," kata Suryadin.

Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bima mengonfirmasi penambahan kasus kematian anak akibat DBD.

Selama Januari 2023 kemarin, tercatat 12 orang anak dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit per Rabu (1/2/2023).

Sucipto mengatakan, dari 12 anak yang dinyatakan meninggal itu, sembilan orang berdomisili di Kabupaten Bima. Sementara tiga orang lainnya berasal dari beberapa kelurahan di Kota Bima.

Menurut dia, korban meninggal karena saat dirujuk oleh puskesmas kondisi kesehatannya sudah sangat kritis, seperti syok dan tekanan darah menurun.

"Datang sudah dalam kondisi syok dan turun tekanan darahnya. Kalau sudah syok sulit untuk dikembalikan ke situasi normal," ujarnya.

Dengan adanya tambahan 12 kasus kematian ini maka total pasien DBD yang ditangani selama Januari 2023 ada 123 orang.

Sebanyak 21 orang di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 90 orang sudah sembuh dan 12 orang dinyatakan meninggal dunia.

"Rinciannya 53 orang pasien dari Kota Bima, 70 orang dari Kabupaten Bima. Itu yang kita tangani semua di rumah sakit, belum termasuk di puskesmas," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/02/143512578/12-meninggal-akibat-dbd-pemkab-bima-bahas-penetapan-status-klb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke