Salin Artikel

Klarifikasi Papdesi Bengkulu: Tak Ada Pengurus yang Marah ke Apip

Apip juga disebut tidak dipaksa untuk meminta maaf oleh Pengurus Papdesi dalam pertemuan pada Selasa (31/1/2023).

"Bahwa pada saat pertemuan antara Apip Nurahman, Papdesi dan Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) pada saat pertemuan tidak ada pengurus Papdesi yang marah-marah. Kami yang hadir hanya dua orang dari Papdesi. Pada saat pertemuan dominan hadir adalah pengurus dan anggota Apdesi Kabupaten Bengkulu Selatan," tulis Ketua Dewan Papdesi Bengkulu Ridwan Agustian kepada Kompas.com, Rabu (1//2/2023).

"Apip diminta pengurus Apdesi untuk meminta maaf di hadapan para kepala desa Kabupaten Bengkulu Selatan dan media. Kami dari Papdesi justru mengimbau agar menyikapi video itu dengan bijak," sambungnya.

Ridwan juga menegaskan, terkait surat yang dikeluarkan tertanggal 29 Januari 2023 perihal agar Apip hadir dalam pertemuan pada Senin 30 Januari 2023 di aula kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bengkulu Selatan tidak berlaku. 

Pasalnya, atas permintaan Ketua Apdesi pertemuan ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Jadi surat dari Papdesi sudah tidak berlaku. Namun pada Selasa 31 Januari 2023 di grup WhatsApp forum kades untuk kepengurusan Apdesi akan ada pertemuan. Lalu saya menghubungi Ketua Apdesi menanyakan perihal itu lalu dibenarkan oleh Ketua Apdesi. Saya juga diminta hadir dalam pertemuan itu," jelas Ridwan.

Sebelumnya diberitakan, Apip Nurahman, warga Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, resah dengan wacana kepala desa yang meminta masa jabatan dalam satu periode sampai sembilan tahun.

Keresahan itu kemudian dituangkan dalam video yang belakangan diunggahnya ke media sosial.

Rekaman opini Apip ternyata viral. Bahkan, Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) dan Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bengkulu Selatan ikut merespons.

Namun, respons kelompok itu negatif. Saat bertemu dengan dua pengurus organisasi pemerintah desa tersebut, Apip malah dimarahi.

"Jam 11.00 tadi saya sudah meminta maaf di hadapan pengurus Papdesi. Saya minta maaf karena di pertemuan saya dimarah-marah," kata Apip saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/1/2023).


Sebelum bertemu dengan organisasi tersebut, Apip mengaku diteror. Dia menyebutkan, ada orang yang tidak dikenal meneleponnya untuk melontarkan ancaman.

"Saya juga dapat teror dari nomor tak dikenal yang mengancam akan mendatangi rumah saya dan keluarga gara-gara video itu," sebutnya.

Meski akhirnya terpaksa meminta maaf, Apip tetap merasa tidak ada yang salah dari video buatannya.

Ucapan maaf yang dibuat setelah bertemu dengan Pengurus Papdesi Bengkulu juga bukan tulus dari hatinya.

"Dari hati kecil saya merasa tidak bersalah. Ucapan maaf yang saya sampaikan itu mereka yang tulis," kata Apip.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/01/195603078/klarifikasi-papdesi-bengkulu-tak-ada-pengurus-yang-marah-ke-apip

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke