Salin Artikel

Melihat Tradisi Murok Jerami di Bangka Belitung yang Dukung Ketahanan Pangan Desa

Kebiasaan yang telah berlangsung turun temurun itu diselaraskan dengan target swasembada dan kemandirian pangan desa.

Tradisi Murok Jerami kali ini melibatkan masyarakat adat Suku Mengkanau Urang Namang.

Prosesi diawali dengan penampilan kesenian tradisional dan doa pada yang maha kuasa atas tanaman yang tumbuh subur dan bisa dipanen bersama.

Pada tanaman padi sawah, tidak hanya hasil panen yang bisa dimanfaatkan, tapi juga ada jerami yang bisa diolah kembali untuk kesuburan tanah.

Selain untuk padi, masyarakat setempat juga menggunakan jerami untuk menggemburkan tanaman lada atau sahang.

Kepala Desa Namang, Zaiwan, mengatakan, tradisi murok jerami Suku Mengkanau diagendakan setiap tahunnya.

Melalui program dana desa, sebesar 20 persen digunakan untuk memfasilitasi masyarakat Desa Namang dengan Program Ketahanan Pangan Desa, nabati maupun hewani.

"Program seperti ini memang perlu, sehingga seandainya terjadi perang, masyarakat kami tidak akan kelaparan. Kemudian, mewakili teman-teman Kepala Desa Bangka Belitung, kami mohon agar ditambahkan lagi dana untuk ketahanan pangannya, supaya masyarakat kami lebih sejahtera," ujar Zaiwan.

"Sekarang ini produksi padi sawah tersebut setidaknya mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, bahkan belakangan ini sebagian petani sudah menjual hasil panen mereka karena produksi padi sudah mulai banyak," tambahnya.


Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaludin optimistis daerah akan mampu memenuhi kebutuhan pangan walaupun belum 100 persen.

"Upaya yang dipimpin para Kepala Desa ini adalah sesuatu yang membangkitkan optimisme, kepercayaan diri kita bersama, bahwa masyarakat Kepulauan Bangka Belitung bukanlah masyarakat yang tidak mampu untuk mandiri dan memenuhi kebutuhan pangan," ujar Ridwan.

Ridwan berterima kasih atas dukungan Dirjen Kemendesa PDTT. Dia berharap Kemendesa terus memberikan perhatian pada Kepulauan Bangka Belitung.

"Biarkan nanti para pimpinan kita yang bergerak di bidang politik bekerja dengan sebaik-baiknya. Namun harapan saya, seluruh masyarakat terus fokus untuk membangun desa masing-masing agar kesejahteraan semakin baik," pungkasnya.

Saat ini tercatat penyerapan dana desa untuk Kabupaten Bangka Tengah dan Kepulauan Bangka Belitung yang cukup signifikan, yakni 99,74 persen rata-rata yang terserap selama 2022.

Dukungan pengelolaan sawah juga diberikan unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui sisa pembakaran batu bara atau fly ash bottom ash (FABA).

FABA tersebut dimanfaatkan untuk menjaga kesuburan tanah, mengingat sebagian besar wilayah berpasir.

"FABA mampu memperbaiki pH (tingkat keasaman) tanah dan insektisida, juga mampu memperbaiki tekstur tanah, aerasi, perkolasi dan kemampuan menahan air (WHC), menurunkan kepadatan tanah (bulk density), dan konsumsi material amelioran tanah lainnya," kata Dosen Program Studi Silvikultur Tropika Universitas IPB Irdika Mansur.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/30/210228578/melihat-tradisi-murok-jerami-di-bangka-belitung-yang-dukung-ketahanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke