Salin Artikel

Ternak Babi Mati Mendadak di NTT Terus Meluas, Tersebar di 8 Wilayah

Sebelumnya hanya enam kabupaten dan satu kota, kini bertambah lagi menjadi tujuh Kabupaten.

"Data yang kita himpun hingga 27 Januari 2023, ada tambahan dari Kabupaten Timor Tengah Utara, yakni tiga ekor babi yang mati mendadak," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT, Melky Angsar, kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

Dengan tambahan tiga ekor babi tersebut, jumlah keseluruhan babi yang mati saat ini berjumlah 256 ekor.

Melky memerinci, jumlah babi yang mati paling banyak di Kabupaten Kupang yakni 75 ekor, Kabupaten Sikka 42 ekor, Kabupaten Ende 41 ekor.

Lalu, Kota Kupang 39 ekor, Kabupaten Flores Timur 33 ekor, Kabupaten Sumba Barat Daya 22 ekor, Timor Tengah Utara tiga ekor dan Kabupaten Sumba Barat satu ekor.

Tiga babi yang mati di Kabupaten Timor Tengah Utara kata dia, dilaporkan oleh Dinas Peternakan setempat. Sedangkan Kabupaten dan Kota lainnya dilaporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKNAS).

Menurut Melky, dengan bertambahnya jumlah babi yang mati pihaknya telah mendistribusikan desinfektan ke Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara.

"Kita berharap, dengan disinfektan yang didistribusikan itu bisa bermanfaat buat para peternak dan menekan penyebaran virus ASF," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/27/191135578/ternak-babi-mati-mendadak-di-ntt-terus-meluas-tersebar-di-8-wilayah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke