Salin Artikel

Rekeningnya Diblokir KPK, Penjual Burung di Pamekasan Gunakan Nomor Rekening untuk Foto Profil Facebook

Pemblokiran dilakukan sejak 13 Januari 2023. Pemblokiran dilakukan pada transaksi debit yakni pemilik rekening tidak dapat melakukan penarikan dana.

Namun rekening tersebut masuk bisa menerima dana masuk.

Ilham mengaku tidak punya aktivitas transaksi keuangan yang fantastis. Saat hendak mengurus perbaikan pemblokiran nomor rekeningnya itu, saldo di ATM Ilham tersisa Rp 2.457.545.

Ilham menduga rekeningnya telah digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mencairkan dana hibah.

Karena sejak tahun 2020 lalu hingga kini, nomor rekeningnya ia jadikan foto profil di Facebook pribadinya.

"Saya menyerah untuk mengurus ke Kantor BCA Pamekasan karena tidak direspons dengan baik dan disuruh menghubungi KPK terus," keluhnya.

Sedihnya, uang terakhir milik Ilham yang tidak bisa diambil adalah uang pinjaman ke temannya untuk biaya lahiran anak ketiganya pada Februari 2023.

Ilham memastikan selama ini tak pernah bersentuhan atau berurusan dengan proyek. Ia pun mengaku tak kenal dengan pejabat yang berurusan dengan dana hubah.

"Selama saya punya ATM BCA ini tidak pernah ada teman saya numpang transfer. Ya paling cuma transaksi transfer dagangan burung love bird itu," paparnya.

Ilham berharap BCA Pamekasan bisa mencairkan sisa uang di rekeningnya untu biaya istrinya melahirkan.

"Saya sudah bilang waktu itu ke Mbak CS (customer service) Kalau memang ada dana hibah mau masuk ke rekening saya silakan tidak masalah itu diambil pihak BCA atau dibekukan. Saya hanya minta uang saya yang saya pinjam ke teman itu bisa diambil," pintanya.

Diminta buat pengaduan resmi

Ilham bercerita sehari-hari ia bekerja membantu istrinya berjualan kerupuk.

Ia sempat mendatangi kantor BCA Pamekasan dan ia mendapatkan surat pemberitahuan pemblokiran rekeningnya atas permintaan KPK.

"Kata Mbak CS itu, surat tersebut datangnya tadi pagi sebanyak tiga lembar. Dikirim oleh BCA Pusat melalui email Kantor BCA Pamekasan," kata Ilham, Kamis (26/1/2023).

Ilham sempat meminta customer service mengecek seluruh transaksi yang pernah ia lakukan karena khawatir ada kejanggalan uang masuk ratusan juta yang tak diketahuinya.

"Waktu saya tanya ke Mbak CS itu apa alasan rekening saya diblokir, katanya karena akan ada transferan dana hibah mau masuk ke rekening saya. Cuma CS tersebut tidak menjelaskan kelanjutannya berapa nominal uang itu," cerita Ilham.

Ilham saat itu mengaku bingung, sebab dirinya tidak pernah tahu mengenai dana hibah yang disebut masuk ke rekeningnya.

"Kata Mbak CS itu kalau sampeyan pengin tahu masalahnya apa ini nomor telepon KPK coba telepon sendiri," sambung Ilham.

Di hari itu juga pun Ilham langsung menelepon nomor tersebut dan membuat pengaduan mengenai pemblokiran rekeningnya.

Customer Service KPK kemudian menyarankan dirinya membuat pengaduan resmi yang dikirimkan melalui email KPK.

"Saya sudah buat pengaduan resmi yang dikirim ke email KPK itu, tapi sampai sekarang tidak ada balasan," keluhnya.

Ilham masih tak percaya akan berurusan dengan KPK karena telah membuka rekning BCA sejak tahun 2017.

"Kalau urusan dengan orang yang mencuri spion motor saya mungkin saya masih bisa memaafkan. Tapi ini urusannya dengan KPK, jadi takut," getirnya.

Ilham bercerita sebelum berjualan kerupuk membantu istrinya, sekitar tahun 2019 lalu, ia pernah berbisnis jual beli burung love bird secara online.

Di tahun itu, Ilham sering menjual burung love bird antarkota dan antarpulau.

Namun sejak harga penjualan burung love bird anjlok, ia berhenti berbisnis dan memutuskan membantu istrinya berjualan kerupuk hingga sekarang.

"Uang saya dulu di ATM paling tinggi Rp 15 juta. Itu pun hasil tabungan dagangan jual burung love bird sebelum harganya anjlok," ceritanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman | Editor : Dheri Agriesta, Pythag Kurniati), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2023/01/27/074700278/rekeningnya-diblokir-kpk-penjual-burung-di-pamekasan-gunakan-nomor-rekening

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke