Salin Artikel

Sosok WS yang Tewas Dibakar Massa di Sorong, Dituduh Culik Anak, Ternyata Punya Riwayat Gangguan Jiwa

Dalam video yang beredar, korban yang mengenakan daster terlihat dipukul dan ditelanjangi oleh massa. Ia lalu disiram dengan bensin dan dibakar hidup-hidup.

Sejumlah warga yang berada di TKP berusaha memadamkan api. Korban yang mengalami luka bakar serius langsung dilarikan ke RSUD Sele Be Solu Kota Sorong.

Sayangnya korban menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan.

Punya riwayat gangguan jiwa

Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota, Iptu Abdul Bayu Ananda mengatakan korban yang tewas dibakar adalah WS (50), seorang perantau asal Sulawesi Tenggara.

"Ia dia adalah warga dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Sorong Raya, Papua Barat Daya," jelas Bayu.

Sementara itu Ketua KKST Kota Sorong, La Tumpu memastikan bahwa WS bukan bagian sindikat penculikan anak seperti yang dituduhkan warga.

La Tumpu mengatakan WS adalah warganya yang mengalami gangguan jiwa. Karena kondisinya, SW kerap berjalan sembarangan.

"Kami tegaskan, korban yang tadi dibakar bukan merupakan pelaku penculikan anak. Dia sebenarnya sedang mengalami gangguan jiwa makanya jalan sembarangan," tegasnya saat mendatangi Mapolresta Sorong Kota, Selasa.

Sempat diamankan Bhabinkamtibmas

Kapolsek Sorong Timur Kompol Jendry D. Sairlela mengatakan kasus tersebut berawal saat salah seorang warga yang bernama Idris menghubungi petugas piket Polsek Sorong Timur sekitar pukul 06.30 WIT.

Petugas yang menuju lokasi dihubungi ketua RT setempat dan mengabarkan warga telah mengamankan seseorang. Namun tak dijelaskan kondisi di TKP.

Saat tiba di lokasi, petugas menerima laporan dugaan penculikan anak yang dilakukan oleh seorang perempuan.

Bhabinkamtibmas sempat mengamankan perempuan yang belakangan diketahui sebagai WS.

"Saat anggota Polsek tiba di lokasi, warga melaporkan ada kejadian penculikan anak oleh seorang wanita, anggota kemudian mengamankan wanita itu ke Polsek untuk diamankan sekaligus kita mengambil keterangan karena jumlah anggota terbatas hanya empat orang," katanya, Selasa (24/1/2023).

Di TKP ada empat petugas dari pihak kepolisian yang hendak memintai keterangan. Namun massa semakin bertambah dan ada yang melempar bensin ke arah WS hingga mengenai salah satu petugas.

"Sampai di depan jalan itu ada yang melempar bensin sampai salah satu anggota kena," lanjut Jendry.

Jendry menyebut massa mengamuk dan tak terima korban dibawa ke kantor polisi. Bahkan massa mengancam akan membakar polisi jika menghubungi personel lainnya.

Massa kemudian membakar perempuan tersebut. Korban sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit, namun sekitar pukul 08.50 WIT korban meninggal dunia akibat luka bakar yang dideritanya.

Menurut Jendry tak ada bukti korban menculik anak dan korban hanya terlihat berjalan lalu lalang di dalam kompleks.

"Kalau informasi yang didapat dari masyarakat korban hanya jalan lalu lalang di dalam kompleks belum ada kejelasan tindakan apa yang dilakukan. Karena viralnya kasus penculikan anak makanya kecurigaan masyarakat seperti itu," kata dia.

Sementara itu Kapolresta Sorong Kombes Happy Perdana memastikan kabar yang menyebut korban adalah penculik anak merupakan berita hoaks.

Happy mengaku, telah memerintahkan jajarannya hingga ke tingkat polsek untuk menyelidki informasi soal penculikan anak itu.

"Sampai hari ini laporan penculikan anak tidak ada laporan baik di Polres maupun Polsek," kata happy.

Otak pelaku pembakaran ditangkap

Tim gabungan Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Sorong kemudian menangkap Feri Tabakore, yang diduga sebagai otak pembakaran perempuan yang dituduh menculik anak.

Feri ditangkap di Kompleks Kokoda Kilometer 8 Kota Sorong pada Rabu (25/1/2023).

Kapolresta Sorong Kombes Happy Perdana mengatakan pelaku berperan sebagai pelaku utama yang menyerahkan bensin sekaligus membakar korban. FT ditangkap di rumah saudaranya di Kompleks Kokoda.

Happy mengatakan, awalnya pelaku tidur di rumahnya. Karena tahu sedang dikejar petugas, ia lantas pindah ke rumah saudaranya sekitar pukul 04.00 WIT.

Satu jam kemudian, pelaku ditangkap oleh petugas gabungan Sat Reskrim Polresta Sorong. Dalam penangkapan itu, pelaku tidak melakukan perlawanan terhadap petugas.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Maichel | Editor : Pythag Kurniati, Krisiandi, Andi Hartik)

https://regional.kompas.com/read/2023/01/25/121300778/sosok-ws-yang-tewas-dibakar-massa-di-sorong-dituduh-culik-anak-ternyata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke