Salin Artikel

Kaesang Terjun ke Politik Bakal Memunculkan Isu Politik Dinasti, Pengamat: Waktu yang Tepat 2029

SOLO, KOMPAS.com - Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep tertarik untuk terjun ke dunia politik.

Hal tersebut diungkap oleh Wali Kota Solo sekaligus kakak kandung Kaesang, Gibran Rakabuming Raka.

Obrolan mengenai ketertarikan Kaesang terjun ke dunia politik ini mengemuka dalam santap makan siang bersama Presiden Jokowi di sebuah kafe di Solo, Jawa Tengah, Senin (23/1/2023).

Pengamat Psikologi Politik dari Universitas Sebelas Maret Solo (UNS), Moh Abdul Hakim mengatakan, tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi sangat tinggi 76 persen.

Sehingga, mempengaruhi terhadap orang terdekat Jokowi, baik kerabat maupun anak-anaknya.

"Artinya Pak Jokowi punya pengaruh kuat terhadap politik elektoral di Indonesia. Ini pasti akan merembet ke orang dekatnya, termasuk kerabat dekat anak-anaknya sendiri," kata Abdul, saat dihubungi, Selasa.

Kepercayaan publik terhadap Jokowi terbukti berpengaruh pada Gibran dan menantunya Bobby Nasution.

Dia melihat Gibran yang terpilih sebagai wali kota Solo dan baru bekerja satu periode belum selesai, elektabilitasnya di Jateng sangat tinggi.

Bahkan, ada pengamat menyampaikan Gibran tidur saja bisa menang di Pilgub Jateng.

Artinya bahwa ada kesempatan politik yang besar sekali untuk orang-orang dekat Jokowi termasuk kerabatnya.

"Tetapi pertanyaan secara etika bagaimana? Saya yakin kalau Kaesang maju ke politik entah jadi legislatif maupun jadi kepala daerah, mungkin akan terpilih. Mungkin elektabilitasnya tinggi, tapi itu akan menggerus citra Pak Jokowi sebagai sosok demokratik. Apalagi, indeks demokratis Indonesia turun dari tahun ke tahun, salah satu faktornya politik kekerabatan semacam ini," ungkap dia.


"Saya pikir kalau dilihat dari peluang elektoral tentu ada peluang besar di sana dengan pengaruh Pak Jokowi. Tapi, apakah itu akan mengganggu demokrasi di Indonesia, saya kira iya," sambung dia.

Menurut dia, dengan terjunnya Kaesang ke politik, tentunya juga akan memunculkan kembali isu politik dinasti.

"Itu jelas. Saya yakin akan muncul kredibilitas soal dinasti politik, soal oligarki, walaupun mungkin alasannya toh masyarakat yang memilih, toh yang penting kinerja," ujar dia.

"Tetapi, politik itu ada yang bersifat praktis, soal kinerja, soal keterpilihan tetapi ada sisi etisnya. Sisi etis ini yang saya kira akan tercederai kalau misalnya Kaesang ikut terjun ke politik," kata dia.

Untuk menghilangkan adanya politik dinasi, kata dia, maka Kaesang harus menunggu setelah Jokowi selesai jabatannya sebagai presiden untuk terjun ke politik.

Menurut dia, waktu yang paling untuk Kaesang terjun ke politik adalah tahun 2029.

Sebab, 2024 nanti seandainya Kaesang terjun ke politik, masih terlalu dini karena pengarug ayahnya Jokowi masih cukup kuat karena baru saja selesai jabatannya.

"2024 Pak Jokowi sudah selesai tetapi kan masih aktif ya. Dalam artian beliau baru saja selesai menjadi Presiden, kemudian pengaruh politiknya juga sangat kuat karena rekam jejaknya sebagai Presiden, tingkat kepercayaan tinggi. Walaupun Pak Jokowi secara formal sudah bukan lagi presiden, tetapi pengaruh politiknya masih sangat kuat. Saya kira kalau 2024 Kaesang masih terlalu dini. Saya pikir waktu yang paling tepat adalah 2029," ungkap dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/24/161839678/kaesang-terjun-ke-politik-bakal-memunculkan-isu-politik-dinasti-pengamat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke