Salin Artikel

Cerita Cyntia Kesal karena Ditipu Agen Wisata hingga Pertanyakan Lisensi Kapal yang Tenggelam di Labuan Bajo

KOMPAS.com - Khouw Cyntia Josephine Kosasih merupakan salah satu korban tenggelamnya Kapal Wisata KLM Tiana Liveboat di Perairan Batu Tiga Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (21/1/2022).

Cyntia mengungkapkan kekesalannya lantaran dirinya merasa ditipu oleh salah satu agen travel.

Cyntia bercerita, saat itu dirinya memesan kapal melalui agen travel bernama CV WAM.

Agen travel itu menjanjikan akan melakukan trip di Labuan Bajo menggunakan kapal wisata bernama Nadia dengan fasilitas satu kamar master dan satu kamar privat.

"Ketika sampai dermaga, ternyata saya bersama keluarga diantar ke kapal yang bukan saya pesan, yaitu kapal Tiana yang tenggelam tadi," ujarnya di RS Siloam Labuan Bajo, Minggu.

Dia dan keluarganya pun kaget karena kapal yang dinaiki tidak sesuai dengan yang dipesan melalui agen travel.

Protes ke kru kapal

Di kapal, dia sempat protes terhadap kru kapal.

Namun, kru kapal tersebut berusaha meyakinkan bahwa Kapal Tiana lebih baru dari Kapal Nadia yang sudah dipesan sebelumnya.

Menurut dia, hal itu juga dialami sejumlah wisatawan mancanegara yang menjadi korban tenggelamnya kapal tersebut.

"Jadi saya pikir, ya sudahlah, karena mau liburan jadi saya nginap di kapal itu (Tiana) karena awak kabin bilang itu kapal baru," ungkap wisatawan asal Jawa Tengah itu.

Tercebur ke laut

Saat kejadian kapal tenggelam, Cyntia bersama penumpang lainnya sedang melakukan trip hari kedua di perairan sekitar Taman Nasional Komodo (TNK), tepatnya pada Sabtu (21/1/2023).

Saat kejadian, dia sedang berada di dalam kamar dan tiba-tiba kapal miring ke kiri akibat dihantam angin kencang dan tenggelam.

Karena kejadiannya begitu cepat, dia pun tak sempat menyelamatkan diri hingga tercebur ke dalam laut bersama seluruh barang bawaannya.

"Untung kapalnya miring ke kiri jadi pintunya berada di atas saya, dan untungnya pintu tidak saya kunci. Kacanya pecah semua. Barang bawaan saya termasuk HP, KTP, baju semuanya hilang. Jadi semua penumpang saat itu benar-benar bingung dan panik. Saya ketakutan sekali waktu kejadian," tutur dia.

"Kru kapal juga tidak melakukan briefing kepada penumpang, tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat dalam pelayaran," imbuhnya.

Lisensi dipertanyakan

Cyntia makin kesal lantaran mendapati informasi bahwa kapal Tiana yang mereka tumpangi sebelumnya pernah mengalami kejadian serupa dan menewaskan 2 orang penumpang pada 2022.

"Saya baru tahu tadi, kalau kapal ini pernah tenggelam tahun lalu. Tetapi, anehnya dapat lisensi untuk bisa berlayar lagi. Itu yang saya pertanyakan kepada penanggung jawab kapal," ungkapnya dengan kesal.

"Tolonglah untuk pihak yang berwajib kalau mau pariwisata Labuan Bajo maju, tolong dicek background kapalnya. Kalau perlu kapal seperti ini dibom sajalah, jangan dibuat ngangkut turis lagi. Saya heran kok sampai pemilik kapal tega gitu loh," tambahnya.

Ayah dioperasi

Akibat kejadian itu, ayah Cyntia mengalami cedera serius pada bagian kaki dan harus menjalani operasi di RS Siloam Labuan Bajo.

"Bapak saya injak pecahan kaca dan tadi malam harus dioperasi," ujarnya.

Sejumlah wisatawan lain yang berkunjung ke Labuan Bajo juga bernasib sama.

Seharusnya wisatawan tidak menaiki kapal tersebut.

Sebab, bukan kapal itu yang dipesan wisatawan, melainkan kapal wisata dengan nama Nadia.

Disebut layak berlayar

Kapal wisata KLM Tiana Liveboat yang tenggelam di perairan Batu Tiga Labuan Bajo itu diketahui sudah mengantongi izin berlayar dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo.

"Sudah clearance," kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Hasan Sadili saat dikonfirmasi Minggu.

Penyebab tenggelam

Koordinator Pos SAR Manggarai Barat Edy Suryono mengatakan, Kapal Wisata KLM Tiana Liveboat yang tenggelam di Perairan Batu Tiga Labuan Bajo akibat dihantam gelombang dan angin kencang.

"Kapal tenggelam karena gelombang disertai angin kencang akhirnya terbalik, terus ada kapal nelayan dan kapal wisata lainnya yang datang menolong," kata Edy.
Menurut Edy, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.10 Wita.

Saat kejadian, kapal tersebut sedang mengangkut 19 orang penumpang dengan rincian, 10 orang wisatawan mancanegara, 4 orang wisatawan nusantara, 1 orang guide, dan 4 orang crew kapal.

Peristiwa tersebut tidak menelan korban jiwa, namun sejumlah wisatawan mengalami luka dengan kategori luka ringan hingga luka berat.

"Ada satu wisatawan lokal itu alami luka cukup parah di kaki, menurut info karena terkena benda tajam antara kaca atau yang lainnya. Saat ini korban sudah dievakuasi ke RS Siloam," kata Edy.

Rute kapal wisata

Adapun rute KM Tiana Live Board pada hari pertama Jumat tanggal 20 Januari 2023, menuju Pulau Kelor, Pulau Kambing dan berlabuh di perairan Pulau Kambing.

Pada pukul 00.00 Wita, dari Pulau Kambing menuju pulau Padar dan bermalam di situ.

Pada Sabtu (21/2023) pukul 13.45 Wita, dari Pulau Komodo menuju Taka Makassar.

Saat di perairan Batu Tiga dan Toroh Kuning, tiba-tiba muncul angin kencang dan menyebabkan kapal miring, sehingga tenggelam.

Untuk diketahui, sebelumnya KLM Tiana Liveboat ini pernah tenggelam pada 28 Juni 2022 lalu yang mengakibatkan dua korban meninggal dunia.

Kedua korban itu, yakni Jamiatun Widaningsih (53) dan Annisa Fitriani (22). Kedua korban merupakan ibu dan adik kandung artis Ayu Anjani.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Labuan Bajo, Nansianus Taris | Editor Andi Hartik)

Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Korban Tenggelamnya Kapal Wisata Tiana di Labuan Bajo Mengaku DitipuTravel Agent

https://regional.kompas.com/read/2023/01/23/133513478/cerita-cyntia-kesal-karena-ditipu-agen-wisata-hingga-pertanyakan-lisensi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke