Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang Wigati Sunu mengatakan meski kasus meningkat, namun pasar hewan tetap buka.
"Untuk pasar tetap beraktivitas seperti biasa, hewan yang terindikasi terkena LSD langsung diminta dibawa pulang," ujarnya, Jumat (20/1/2023).
Sunu mengungkapkan, kasus LSD mulai terdeteksi sejak awal Desember 2023.
"Sejak itu terus meningkat, dan kita sudah mengimbau untuk para peternak agar selalu menjaga kebersihan kandang, pemberian vitamin, pakan yang baik," ungkapnya.
Wilayah yang terbanyak terjangkit LSD adalah sapi yang berada di Kecamatan Bancak, 257 ekor. Selanjutnya di Susukan 84 ekor, di Suruh 72 ekor, dan Tengaran serta Bringin 62 ekor.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Sunu, telah mengajukan permohonan vaksin ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dia menambahkan, meski kasus LSD meningkat tapi tingkat kematian sapi terhitung rendah dibanding saat wabah penyakit mulut dan kaki (PMK).
"Kalau soal kematian, lebih parah saat PMK. Ini kondusif," kata Sunu.
https://regional.kompas.com/read/2023/01/20/123231378/kasus-lsd-sapi-meningkat-pasar-hewan-di-kabupaten-semarang-tetap-buka