Kondisi kenaikan beras ini sudah berlangsung sekitar dua minggu lalu, seperti yang diungkap warga Kedawung, Tuginem (46) yang mengaku telah merogoh kocek lebih banyak dari biasanya.
"Ya lumanyan berat. Biasanya Ndak segitu, ini naik. Kemaren sampai sekitar Rp 12.000 perkilo," kata perempuan itu saat mengantre OP beras dari Bulog di Kelurahan Kedawung, Kamis (19/1/2023).
Hal serupa juga dirasakan Minem (50), yang mengatakan beberapa hari ini dirinya lebih menghemat pengeluaran rumah tangganya, agar bisa cukup membeli beras.
"Mau ndak mau berhemat. Beras makanan pokok kita, kalau makan ndak makan beras belum makan," jelasnya di sela-sela mengantre OP beras di Kelurahan Kedawung.
Melihat adanya sejumlah keluhan itu, BULOG melakukan menekan stabilitasi harga dengan sejumlah program, seperti halnya, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) disejumlah lokasi.
"Kali ini kita operasi pasar langsung di desa Kedawung, Kabupaten Sragen. Karena memang sekarang kondisi harga beras sedang tinggi, untuk itu kita masif melakukan kegiatan operasi pasar baik ke pasar tradisional, pasar rakyat, kios pedagang eceran maupun kios ritel dan juga tentunya bisa langsung operasi pasar ke warga," kata Pimpinan Cabang BULOG Surakarta, Andy Nugroho, Kamis (19/1/2023).
Ia menjelaskan selama melakukan OP menjual beras dengan kualitas baik dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku di lapangan, yakni Rp 8.300 hingga Rp 8.500 per kilo.
"Kita menjual dari Rp 8.300 perkilo, untuk kemasan 5 kg berarti Rp 41.500. Namun, untuk titik pembagian dimungkinkan ada biaya ongkos angkutan operasional mungkin nanti harganya sudah tidak Rp 8.300, namun masih di bawah HET. Mungkin, Rp 8.400 atau Rp 8.500," paparnya
Untuk menekan di setiap wilayah Kabupaten Sragen, Andy menjelaskan ada melakukan OP di 37 titik, yang telah dijadwalkan sesuai koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen.
"Untuk hari ini ada sekitar 500 orang dan disiapkan 5 beras. Selanjutnya akan di jadwalkan ke 37 wilayah lain khusus di Sragen. Diwilayah lain (Soloraya), juga telah dilaksanakan secara bertahap," jelasnya.
Ia menjelaskan saat ini ketersediaan atau pasokan beras sebelum masa panen, mencapai 3.600 ton beras, terhitung dari awal Januari hingga Kamis (19/1/2023).
"Jadi tidak perlu lagi resah atau tidak perlu lagi membeli dengan harga tinggi sudah bisa membeli di kami dengan harga rendah. Harapannya bisa stabil, OP penugasannya sampai akhir tahun cuma untuk jangka pendeknya, kita sampai harga di pasaran ini stabil," jelasnya.
https://regional.kompas.com/read/2023/01/20/102615278/harga-beras-di-sragen-merangkak-naik-bulog-gencarkan-operasi-pasar
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan