Salin Artikel

Kronologi Kakak Adik Kabur dari Rumah karena Takut Ayahnya Sering Marah, Ditemukan di Rumah Kosong dengan Pakaian Lusuh

KOMPAS.com - Rena Lestari (12) dan Wafiq Ramadhan (6), kakak adik di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau dilaporkan hilang ke polisi pada Rabu (18/1/2023).

Kedua anak yang berdomisili di Jalan Kancil, Dusun Wonosari Barat, Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rohul ini diketahui tidak pulang ke rumah sejak Sabtu (14/1/2023).

Kemudian, polisi bersama warga pun berupaya melakukan pencarian terhadap kakak adik tersebut.

Setelah dilakukan penelusuran, anak dari pasangan Effuandi (35) dan Desi Permatasari (33) tersebut ditemukan di sebuah rumah kosong dengan kondisi pakaian sudah lusuh.

Berdasarkan pemeriksaan, polisi mengungkap bahwa ternyata kakak adik itu kabur lantaran takut kepada ayahnya yang sering marah-marah di rumah.

Awal mula hilang

Peristiwa bermula saat kakak adik itu dilaporkan hilang oleh orangtuanya di Polres Rohul pada Rabu (18/1/2023) lantaran belum juga pulang ke rumah.

Babinsa Koramil 02/Rambah, Serda Dedy Novery Somosir mengatakan, pihaknya turut mendampingi orangtua korban melapor ke Polres Rohul karena anaknya hilang sudah lima hari.

"Tadi saya bersama Bhabinkamtibmas Polsek Rambah sudah datang ke rumah orangtuanya untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Ternyata benar, dua orang anaknya hilang sudah lima hari. Setelah itu, kami mendampingi orangtuanya melapor ke Polres Rohul," ujar Dedy kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu.

Dia menyebut, berdasarkan keterangan orangtuanya, kedua anak itu hilang sejak Sabtu (14/1/2023), sekitar pukul 22.30 WIB.

Saat itu, ayahnya sedang pergi mencari ikan. Sedangkan istrinya berada di kamar mandi.

Setelah ayahnya pulang dari mencari ikan, lalu istrinya memberitahu bahwa Rena Lestari telah pergi membawa adiknya, Wafiq Ramadhan.

Mereka membawa sebuah handphone.

"Setelah ditunggu dalam beberapa waktu, akan tetapi anaknya tidak ada pulang ke rumah. Nomor telepon anak juga tak bisa dihubungi," kata dia.

Kedua orangtuanya sudah berusaha mencari, namun tidak kunjung ditemukan sehingga dilaporkan polisi.

Ditemukan di rumah kosong

Setelah dilakukan pencarian, kakak adik itu akhirnya ditemukan di berada di sebuah rumah kosong di Dusun Wonosari Barat, Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rohul.

"Setelah adanya laporan, kami bersama warga melakukan pencarian. Sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB, kami menemukan kedua anak itu di sebuah rumah kosong," ujar Serda Dedy Novery Samosir, selaku Babinsa Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR, kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Rabu malam.

Dia menyebutkan, kedua anak itu ditemukan dengan kondisi pakaian sudah lusuh.

Selanjutnya, petugas membawa kedua anak ke Polres Rohul dan diberikan makanan.

Kemudian, petugas menyerahkan kedua anak kepada orangtuanya.

"Berdasarkan keterangan orangtuanya, kedua anak tersebut tidak bersekolah," imbuh dia.

Kabur karena takut

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Rohul AKP D Raja Putra Napitupulu mengungkapkan, Rena dan adiknya, Wafiq, kabur dari rumah karena sering kena tegur oleh ayahnya.

"Pada saat kami tanya, kedua anak mengaku takut kepada ayahnya karena sering marah-marah di rumah. Mereka merasa ketakutan, sehingga kabur dari rumah," ungkap dia.

Selama kabur, kata Raja, Rena dan Wafiq tinggal di sebuah rumah kosong di samping sekolah SMAN Rambah.

"Selama tinggal di rumah kosong itu, mereka pegang uang Rp 25.000 buat beli makanan," jelas dia.

Namun, sesekali Rena meminta makanan kepada warga sekitar dan dimakan berdua bersama adiknya, Wafiq.

Terkait kejadian ini, Raja meminta orangtuanya agar menyayangi dan memperhatikannya anak-anaknya.

"Ke depannya, kita harap orangtuanya lebih menyayangi serta memperhatikan anaknya," ungkap dia.

Masuk sekolah

Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Rohul, Desi Defiani, mengaku akan memberikan perlindungan kepada anak-anak.

"Kita dari Dinas Sosial akan memberikan perlindungan kepada anak-anak. Kemudian, kami juga akan memasukkan kedua anak itu ke sekolah," ujar Desi.

Dia juga berpesan, kepada pihak orangtua agar menjaga anak-anaknya.

"Pesan saya terhadap orangtua, ya anak ini wajib dilindungi dan dijaga. Karena anak itu adalah aset bagi kita semua," pungkas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2023/01/19/185644278/kronologi-kakak-adik-kabur-dari-rumah-karena-takut-ayahnya-sering-marah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke