Salin Artikel

Pencurian Anjing dengan Racun Merebak, Diduga Dagingnya Diperjualbelikan

Menurut Melano Adiguna, dari Komunitas Pecinta Anjing Salatiga, anjing yang dicuri diduga dijual untuk dimanfaatkan dagingnya.

"Jadi mereka itu mencuri anjing untuk dijual dagingnya, karena kalau dijual hidup, pasti ketahuan pemiliknya atau calon pembeli yang aktif di media sosial," jelasnya saat dihubungi, Kamis (19/1/2023).

Melano mengatakan, anjing ras jenis herder hilang di daerah Magersari, Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo, anjing rottweiler hilang di Ngawen, Kelurahan Mangusari, Kecamatan Sidomukti, dan anjing pitbull dicuri di Karangalit, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti.

"Sementara untuk anjing lokal, pencurian di beberapa wilayah. Pemilik share di media sosial dan grup, tapi belum ada yang laporan ke polisi," ungkapnya.

Dari keterangan beberapa saksi, lanjutnya, pelaku menggunakan sepeda motor matic saat beraksi. "Pelaku diduga lebih dari satu orang karena kuat mengangkat anjing melewati pagar," kata Melano.

Menurutnya, karena anjing termasuk hewan penurut yang akrab dengan pemiliknya, maka pelaku mengambil anjing dengan lebih dulu meracuni anjing tersebut.

"Dengan diracun, jadi anjing diberi umpan makanan yang diberi racun. Seperti usus, kepala, daging ayam dilumuri racun, saat anjing mati langsung diambil," ungkapnya.

Dia menilai perbuatan para pelaku sangat keji karena meracun anjing lalu dijual untuk kembali dijadikan konsumsi. "Memang lebih laku dan aman saat dijual dagingnya, tapi perbuatan itu sangat kejam," kata Melano.

Sebagai langkah antisipasi agar anjing tak hilang, kata Melano, banyak rekannya yang memindahkan tempat atau kandang hewan kesayangannya. "Karena kalau di depan rumah, dilempar umpan beracun dan dimakan, bisa bahaya," paparnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/19/095930878/pencurian-anjing-dengan-racun-merebak-diduga-dagingnya-diperjualbelikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke