Salin Artikel

16 Babi di Sikka Mati Mendadak, 3 di Antaranya Positif ASF

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan mengatakan, sebanyak tiga di antaranya terjangkit virus demam babi afrika atau african swine fever (ASF).

"Kita kirim tujuh sampel darah babi ke Balai Besar Veteriner Denpasar Bali untuk pemeriksaan. Hasilnya empat negatif, tiga positif ASF. Jadi bukan lima yang positif," ujar Emil saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (18/1/2023).

Ketiga babi yang positif ASF itu berasal dari Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur. Ternak itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat untuk warga Kabupaten Sikka pada 2022.

Belum diketahui secara pasti penyebab ternak tersebut terjangkit ASF.

"Ada 25 ekor ternak bantuan. Bantuan itu disalurkan untuk dua kelompok yang ada di Kelurahan Nangameting dan Desa Egon, Kecamatan Waigete. Dari jumlah tersebut 16 mati dan tiga yang positif ASF," bebernya.

Yohanes melanjutkan, pihaknya telah mengerahkan petugas kesehatan hewan untuk melakukan sosialisasi terkait bahaya dan pencegahan ASF di sejumlah kecamatan.

"Petugas kita sudah ke lapangan untuk sosialisasi, sehingga para peternak bisa melakukan langkah pencegahan dan tidak menyebar ke ternak yang lain," ujarnya.

Selain itu, memperketat lalu lintas keluar masuk ternak babi dari wilayah lain ke Kabupaten Sikka.

"Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo juga telah mengeluarkan surat himbauan kepada masyarakat tentang bahaya ASF," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/19/085619278/16-babi-di-sikka-mati-mendadak-3-di-antaranya-positif-asf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke