Salin Artikel

Perempuan Disabilitas Ganda di Blora Diperkosa hingga Melahirkan 2 Kali, Bupati: Kasus Kita Kawal Bersama

BLORA, KOMPAS.com - Kisah perempuan disabilitas ganda yang diperkosa hingga melahirkan sebanyak dua kali, telah menjadi sorotan publik.

Bahkan, jenderal bintang tiga dari institusi kepolisian turut memberikan perhatiannya terhadap kasus tersebut.

Sebab, peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang notabene merupakan tanah kelahiran Kabareskrim Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Agus Andrianto.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Blora, Arief Rohman saat konferensi pers terkait kasus pemerkosaan terhadap perempuan disabilitas ganda di Mapolres Blora pada Jumat (13/1/2023).

"Kami sudah berkomunikasi dengan Pak Kabareskrim, dan beliau meminta laporan kepada kami dan kepada polres untuk terkait ini, oleh karena itu Forkompimda (forum komunikasi pimpinan daerah) sudah rapat juga," ucap dia.

Maka dari itu, setelah mendapatkan dukungan dan perhatian dari Kabareskrim Polri, pihaknya berharap kasus tersebut dapat diusut tuntas dalam waktu dekat.

"Kasus ini untuk bisa dikawal bersama, karena sudah menjadi perhatian publik, kita percayakan kepada Polres Blora," terang dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan dengan kondisi disabilitas ganda (tuna rungu, tuna wicara dan tuna grahita), menjadi korban rudapaksa selama tiga tahun ke belakang di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Perempuan asal Kecamatan Jepon, itu bahkan sudah dua kali melahirkan bayi yang sampai saat ini tidak diketahui siapa pelaku rudapaksa tersebut.

Peristiwa ini menjadi atensi yang besar bagi kepemimpinan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fahrurozi sebagai pucuk tertinggi di Polres Blora.

"Kita tetap profesional dan itu atensi kita, mohon dukungannya," ucap Fahrurozi saat konferensi pers di Mapolres Blora, Jumat (13/1/2023).

Konferensi pers tersebut juga dihadiri oleh Bupati Blora Arief Rohman, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA), guru sekolah luar biasa (SLB), hingga bidan desa.

Selama konferensi pers tersebut, para pihak terkait juga memberikan pemaparannya mengenai peristiwa menyedihkan yang dialami oleh perempuan disabilitas ganda tersebut.

Fahrurozi memastikan dalam waktu dekat pihaknya akan segera menangkap pelaku yang tega memerkosa perempuan penyandang disabilitas itu.

Cara-cara pendekatan telah dilakukan untuk menguak tabir yang sekitar tiga tahun ini tidak terkuak.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan scientific identification dengan tes DNA terhadap para terduga pelaku rudapaksa itu.

"Harapan saya jangan sampai terulang ketiga kali dan ini sudah sangat-sangat buruk. Mudah-mudahan Insya Allah dalam waktu dekat untuk dapat diungkap pelakunya," terang dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/13/222352078/perempuan-disabilitas-ganda-di-blora-diperkosa-hingga-melahirkan-2-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke