Salin Artikel

Kisah Alif Pamuji "Black", Pengamen Asal Purbalingga yang Pukau Juri Indonesian Idol

PURBALINGGA, KOMPAS.com- Alif Pamuji, seorang pengamen jalanan asal Purbalingga, Jawa Tengah, baru-baru ini menjadi buah bibir lantaran tampil memukau dalam sebuah audisi ajang pencarian bakat, Indonesian Idol.

Pemuda yang akrab disapa Alif Black ini sukses membawa pulang ‘golden ticket’ setelah membuat para juri tercengang oleh teknik siulan gigi ketika membawakan lagu ciptaannya berjudul ‘Sendiri Menanti’.

Bahkan video Alif juga sempat menduduki deretan terpopuler YouTube dengan capaian lebih dari 1 juta penonton.

Tak banyak yang tahu jika bakat menyanyi Alif rupanya diwarisi dari kedua orangtuanya yang saat ini tinggal di Desa Karanggedang, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga.

Sang ayah, Slamet Tasibi merupakan mantan peniup seruling di sebuah orkes dangdut lokal. Sementara ibunda, Jumpriatun, tak lain adalah sang biduan di orkes tersebut.

“Suara siulan gigi itu sebenarnya terinspirasi dari suara seruling Bapak kalau pas lagi manggung,” kata Alif ketika berbincang dengan Kompas.com, Jumat (24/12/2022).

Pria kelahiran 27 April 1999 itu mulai mengenal musik sejak usia 8 tahun. Bahkan saat duduk di bangku sekolah dasar, Alif pernah memenangkan lomba menyanyi lagu pop tingkat kecamatan.

Sosok Alif memang dikenal sangat nekat. Bagaimana tidak, dia memutuskan untuk putus sekolah dan hidup di jalanan pada usia yang masih sangat belia.

“Saya cuma lulusan SMP, di SMPN 1 Karanganyar. Pertama kali ngamen tahun 2016, sedirian saya bawa gitar muter-muter Alun-Alun Purbalingga,” kisahnya.

Bahkan selama bernyanyi dari tenda ke tenda, Alif pernah terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

“Ketangkep Satpol PP dua kali, malah gitar saya masih ada yang disita sampai sekarang,” ujar pemilik akun Instagram @pamujialif27_ itu.

Namun, dari kehidupan jalanan itulah Alif belajar banyak hal tentang semangat, persahabatan, empati sosial, hingga keberanian.

“Waktu ngamen saya dikasih nama panggung ‘black’ sama ibu-ibu warung kopi di alun-alun, mungkin karena kulit saya gelap,” katanya berkelakar.

Bertahun-tahun Alif hidup dari mengamen, hingga akhirnya ada seorang pengunjung alun-alun yang menawarinya untuk menyanyi di kafe.

Di sinilah titik balik petualangan musik Alif dimulai. Sejak menyanyi di kafe-kafe, mentalitas musisi Alif mulai terbentuk secara lebih profesional.

Meskipun pada faktanya, Alif hanya dibayar tidak lebih dari Rp 100 ribu untuk tiga jam penampilan.

“Tapi saya bangga, karena banyak yang ngasih apresiasi, sering pengunjung kafe videoin pas saya tampil. Pernah juga ada yang ngasih Rp 100 ribu, katanya kualitasnya emang pantes dikasih segitu,” ujarnya.

Ditolak calon mertua

Salah satu hal yang menarik dari kehidupan pribadi Alif adalah kisah cintanya. Di hadapan para juri Indonesian Idol, Alif mengaku jika bahtera asmaranya belum lama ini tengah kandas.

“Sudah putus, karena tidak direstui calon mertua,” jawab Alif singkat.

Meskipun Alif masih merahasiakan nama pujaan hatinya, namun dia menceritakan secara gamblang bagaimana proses ia berkenalan hingga akhirnya menjalani hubungan asmara.

“Pertama kenal waktu saya ngisi acara 17-an di desanya tahun 2020. Selesai manggung, tiba-tiba dia nyamperin saya di backstage, terus memuji katanya suara saya bagus,” bebernya.

Dari pertemuan singkat itu, mereka saling bertukar akun media sosial. Komunikasi pun berlanjut intens, hingga sebulan kemudian Alif memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya.

“Saya pacaran selama dua tahun. Awalnya orangtua mendukung saja, karena tahunya saya penyanyi panggung. Tapi suatu hari mereka berubah pikiran karena lihat foto saya lagi ngamen di alun-alun,” terangnya.

Benar saja, saat datang meminang, bukan restu yang diterima, Alif justru mendapat kalimat penolakan dari calon mertua yang sangat membekas di hatinya hingga saat ini.

“Kamu punya apa? Pengamen kaya kamu nggak punya masa depan,” tutur Alif menirukan.

Pasca peristiwa itu, Alif sebenarnya masih berhubungan via chatting. Namun akhir Oktober silam, mereka sudah benar-benar lepas kontak begitu mendapat kabar jika sang kekasih telah dijodohkan dengan pria lain.

“Padahal rencananya tahun depan mau nikah, saya sudah nabung untuk nikah sama buat rekaman juga,” ujarnya.

Lolos audisi

Pahitnya kisah cinta yang pernah dialami, semakin menyulut semangat Alif untuk membuktikan talenta emasnya kepada khalayak, utamanya kepada calon mertua.

Tepat tanggal 10 November 2022, Alif bertolak ke Jakarta untuk mengikuti audisi Indonesian Idol. Selama di Ibu Kota, Alif pun terpaksa hidup menumpang di rumah kerabatnya.

“Ini sebenarnya audisi kelima saya. Sejak tahun 2017, saya sudah berkali-kali ikut audisi tapi selalu gagal,” kata penggemar mendiang Glenn Fredly itu.

Dari kegagalan demi kegagalan, Alif banyak mengambil pelajaran. Kritik juri yang didapat selama lima tahun terakhir benar-benar dia benahi.

“Alhamdulillah tahun ini saya lolos audisi menuju babak eliminasi, saya sadar masih banyak kekurangan, jadi selama jeda waktu ini saya harus banyak belajar teknik lagi,” katanya.

Alif berharap dapat melenggang di ajang Indonesian Idol tahun ini. Dia ingin membanggakan kedua orangtuanya sekaligus membuktikan kepada calon mertua jika dapat sukses dengan jalan musisi yang dipilihnya.

"Harapannya ya bisa banggain orang tua, sukur-sukur bisa dapat restu calon mertua," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/25/144241678/kisah-alif-pamuji-black-pengamen-asal-purbalingga-yang-pukau-juri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke