Salin Artikel

Sambil Menangis, Dedi Mulyadi Peluk Ibu Pencari Kayu Bakar yang Hanya Makan Nasi dengan Garam

KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi bertemu seorang ibu pencari kayu bakar yang hidup penuh dengan kesederhanaan.

Pertemuan tersebut bermula saat Dedi akan berkegiatan ke Jakarta, Kamis (22/12/2022). Di perjalanan ia bertemu seorang ibu yang sedang berjalan membawa kayu bakar di daerah Desa Cisaat.

Ibu bernama Mak Yuyu itu sehari-hari mencari kayu bakar untuk dibawa ke rumahnya di Desa Cisaat, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Purwakarta. Dedi pun mampir untuk melihat kondisi rumah Mak Yuyu.

Saat memasuki bagian dapur, Dedi Mulyadi mendapati sang ibu hanya makan dengan lauk garam, lalap daun petai cina muda serta akar kunci.

Dedi pun memberikan sejumlah uang kepada Mak Yuyu untuk bekal hidup selama satu bulan ke depan.

Namun saat ditanya Mak Yuyu akan menyisihkan sebagian uang untuk dibelikan emas sebagai modal hidup. Dedi pun kembali memberi uang kepada Mak Yuyu untuk tambahan membeli sembako selama satu bulan.

Dalam kesempatan itu Dedi juga menyampaikan permohonan maaf kepada kaum ibu di Indonesia karena hingga kini belum bisa membahagiakan semuanya.

“Pada ibu-ibu seluruh Indonesia saya menyampaikan selamat hari ibu, dan mohon maaf kalau saya belum bisa membantu seluruh ibu di Indonesia,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis.

Menurutnya dengan segala keterbatasan yang ada ia akan terus membahagiakan kaum ibu yang ditemui di setiap perjalanan hidupnya.

Ia pun turut mendoakan agar kaum ibu di Indonesia senantiasa sehat, mulia dan diberi keberkahan dalam hidupnya.

“Dan, senantiasa jadi soko guru bagi kehidupan anak Indonesia di masa akan datang,” katanya.

Kang Dedi Mulyadi mengatakan, banyak anak-anak hebat lahir dari seorang ibu yang sederhana namun penuh dengan kepedulian. Dan baginya ibu terbaik adalah mereka yang senantiasa membahagiakan keluarganya.

“Ibu yang senantiasa setiap hari berdoa tanpa menuntut apapun itulah ibu yang terbaik. Boleh dia dianggap hina, boleh dia dianggap bodoh, boleh ia dianggap tertinggal, tapi hatinya, ucapannya selalu didengar oleh Allah,” ujar Dedi.

Sebelum berpisah Dedi Mulyadi memeluk Mak Yuyu sambil menangis. Ia memohon doa agar hidupnya bisa terus bermanfaat bagi orang lain dan terus menjalani segala cobaan yang tengah dihadapi.

“Mohon doanya mudah-mudahan hidup saya berkah, mudah-mudahan saya bisa bermanfaat untuk kehidupan masyarakat, dan mudah-mudahan saya bisa menghadapi segala cobaan yang sedang saya lakoni,” pungkas Dedi Mulyadi.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/23/113336378/sambil-menangis-dedi-mulyadi-peluk-ibu-pencari-kayu-bakar-yang-hanya-makan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke