Salin Artikel

Banjir Bandang di Boalemo Gorontalo Disebabkan Penggundulan Bukit dan DAS yang Pendek

GORONTALO, KOMPAS.com – Penyebab banjir bandang di Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo Gorontalo adalah penggundulan bukit-bukit di bagian bagian hulu yang diperparah dengan pendeknya daerah aliran air.

Banjir bandang ini telah membuat 2061 kepala keluarga atau 6612 jiwa terdampak. Sebagian dari mereka harus mencari tempat yang lebih aman, mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.

“Dari puncak hulu daerah aliran sungai (DAS) hanya berjarak 13,34 km jika ditarik garis lurus ke muara Sungai Tilamuta,” kata Nurdin Baderan, pengajar Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo yang juga pegiat Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Gorontalo, Selasa (20/12/2022).

Nurdin Baderan menjelaskan posisi Kecamatan Tilamuta yang berada di lembah dataran aluvial-fluvial memiliki kerawanan terhadap genangan air, bahkan banjir.

Penggundulan lahan yang umumnya berupa bukit dan pegunungan ini dilakukan masyarakat untuk ditanami jagung. Jagung adalah komoditas pertanian yang mudah dijual ke tengkulak atau langsung di perusahaan eksportir.

Akibat penggundulan perbukitan ini, saat hujan air akan langsung turun ke bagian bawah pada saat itujuga dengan membawa material tanah dan kerikil.

“Ditambah lagi rob air laut (pasang), maka genaplah sudah, banjir terjadilah,” ujar Nurdin Baderan.

Akibat banjir ini ribuan orang terdampak, bahkan banyak yang mengungsi ke tempat yang lebih aman,  mereka berasal dari Kecamatan Tilamuta yang menbjadi ibukota Kabupaten Boalemo dan Kecamatan Dulupi.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boalemo menguraikan sebanyak 2.061 Kepala Keluarga (KK) atau 6.612 jiwa terdampak banjir bandang yang terjadi akibat hujan keras berkepanjangan.

Kepala BPBD Boalemo Mans Mopangga merinci korban terdampak banjir berada di Desa Piloliyanga sebanyak 616 KK atau 2.132 jiwa, Limbato 427 KK atau 1.321 jiwa, Mohunggo 450 KK atau 1350 jiwa, Hungayonaa 25 KK atau 125 jiwa dan di Desa Lamu sebanyak 53 KK atau 214 jiwa.

“Selain di Kecamatan Tilamuta, di Kecamatan Dulupi juga terdapat 1470 jiwa atau 490 KK yang terdampak banjir bandang,” kata Mans Mopangga.

Cuaca ekstrem ini mulai dirasakan pada Jumat yang menyebabkan sungai meluap sampai ke permukiman. Warga yang berada di bantaran sungai sampai pusat kota Kabupaten Boalemo mulai didatangi banjir, air keruh disertai sampah dan material lain memasuki permukiman warga dan fasilitas umum. 

https://regional.kompas.com/read/2022/12/20/124230578/banjir-bandang-di-boalemo-gorontalo-disebabkan-penggundulan-bukit-dan-das

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke