KOMPAS.com - Tambang batu bara di Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), meledak.
Peristiwa yang menewaskan 10 orang ini terjadi pada Jumat (9/12/2022) sekitar pukul 08.30 WIB. Lokasi ledakan berada di lubang SD C2 atau Lori 2 dari tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL).
Kepala Seksi Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Padang Octavianto menceritakan perjuangan pencarian korban terakhir.
"Sekitar 17.10 WIB, kita melakukan pencarian ke dalam tambang," ujarnya, Jumat, dikutip dari Tribun Padang.
Ia mengatakan, petugas yang dikirim ke lokasi ledakan tambang batu bara sebanyak dua tim yang merupakan unsur gabungan.
"Tim ini sudah masuk sampai kedalaman 200 meter lebih, seputar kelok 13," ucapnya.
Di kedalaman tersebut, petugas melihat korban. Akan tetapi, petugas sempat menemui kendala, yaitu kekurangan oksigen.
"Namun, dikarenakan terbatasnya oksigen. Kita kembali dan menggunakan oksigen tambahan," ungkapnya.
Setelah menggunakan oksigen tambahan, petugas kembali turun untuk mengevakuasi korban terakhir.
Korban terakhir ledakan tambang batu bara di Sawahlunto ditemukan dalam kondisi meninggal.
"Korban terakhir berhasil kita evakuasi pada pukul 18.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia," tutur Octavianto.
Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawahlunto.
Dengan ditemukannya korban terakhir, jumlah korban jiwa dalam insiden tersebut sebanyak 10 orang. Selain itu, juga terdapat 4 orang selamat.
Kesepuluh korban jiwa berinisial B (40), K (50), NI (35), A (43), G (37), S, RZ, EM, MA (52), dan B (43). Sedangkan keempat korban selamat berinisial AM (19), BS (50), P (50), dan T (43).
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumbar Irjen Pol Suharyono menuturkan, korban akibat ledakan tambang batu bara ini mengalami luka-luka.
"Ada korban yang selamat, namun mengalami luka bakar hingga 30 persen. Kita akan pastikan lagi untuk penyebabnya dan akan turunkan tim untuk mengungkap hal ini," terangnya, Jumat, dilansir dari Antara.
Suharyono menyampaikan, berdasarkan laporan yang ia peroleh, ledakan diduga disebabkan adanya gas metana.
"Laporan yang saya terima sejauh ini memang diduga kuat akibat adanya gas metana yang memicu terjadinya ledakan, namun kita akan turunkan tim khusus dari Polda Sumbar untuk melakukan penyelidikan," bebernya saat meninjau lokasi ledakan tambang batu bara.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Antara
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Petugas Kesulitan Evakuasi, Korban Tambang Meledak di Sawahlunto Terjebak Sedalam 200 Meter
https://regional.kompas.com/read/2022/12/10/083200878/perjuangan-tim-sar-evakuasi-korban-ledakan-tambang-di-sawahlunto-berjibaku