NEWS
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Tari Dolalak: Sejarah, Fungsi, Busana, dan Gerakan

KOMPAS.com - Tari Dolalak berasal dari Kabuaten Purworejo, Jawa Tengah.

Tari Dolalak merupakan kesenian tradisional.

Nama Dolalak yang melekat pada tarian ini berasal dari not "Do" dan "La". Hal ini disebabkan oleh karena musik pengiring tarian ini dari dari tangga nada tersebut.

Tari Dolalak lebih sering tampil di atas panggung bukan di halaman atau lapangan.

Berikut ini adalah sejarah, fungsi, busana, gerakan, dan musik pengiring Tari Dolalak.

Tari Dolalak

Sejarah Tari Dolalak

Tari Dolalak muncul sebagai tiruan dari gerakan dansa para serdadu Balanda.

Pengembangan tarian ini dilakukan oleh tiga orang pemuda dari Sejiwan, Kecamatan Loano, Purworejo. Mereka bernama Rejotaruno, Duliyat, dan Ronodimejo.

Ketika pemuda tersebut yang mengembangkan kesenian Belanda menjadi kesenian masyarakat setempat.

Dalam perjalanan waktu, tari Dolalak mengalami perubahan dan pengembangan.

Tari Dolalak pertama kali dipentaskan pada tahun 1915. Pementasan kesenian ini sempat turun pada tahun 1940-an.

Kemudian sebelum 1968, semua penari Dolalak adalak laki-laki dewasa yang berjumlah 10 hingga 16 orang. Setelah itu, tari Dolalak baru dibawakan oleh penari perempuan.

Pergeseran peran tersebut disebabkan penari perempuan lebih energik dalam menampilkan tarian, sehingga masyarakat lebih menikmati kesenian ini.

Fungsi Tari Dolalak

Tari Dolalak memiliki beragam fungsi, yaitu sebagai tari hiburan di kalangan masyarakat, tari penyambutan tamu di kalangan pemerintahan, media belajar untuk para remaja, memeriahkan hari besar nasional, dan apresiasi budaya.

Gerakan Tari Dolalak

Tari Dolalak menampilkan beberapa jenis tarian. Dimana setiap jenis tarian dibedakan dengan syair lagu yang dinyanyikan sebanyak 20 hingga 60 lagu.

Setiap pergantian lagu berhenti untuk meberikan jeda.

Pada awal tarian, penari akan duduk bersila di tengah area pertunjukan.

Kemudian, penari menari bersama-sama dengan berbagai bentuk komposisi, seperti berpasangan, trio, atau kwartet.

Puncak pementasan, penari akan menari secara mandiri dalam kondisi kesurupan. Masyarakat setempat mengenal kondisi kesurupan ini dengan sebutan "ndadi".

Secara koreografi, Tari Dolalak dapat dibedakan menjadi tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok.

Tari Dolalak yang ditampilkan secara berkelompok akan ditarikan sebanyak 10 sampai 20 orang sedangkan untuk acara tertentu tarian dapat ditampilkan secara massal.

Gerakan Tari Dolalak tidak hanya menunjukkan keindahan melainkan memiliki sejumlah makna.

Gerakan mengangguk-angguk sebagai ajaran akhlak berupa penghormatan terhadap orang lain dan sopan santun kepada orang yang lebih tua.

Busana Tari Dolalak

Busana penari Dolalak mirip dengan tentara Belanda.

Busana penari Dolalak menggunakan kemeja lengan panjang dan celana.Panjang celana ada yang di atas lutut dan ada yang di bawah lutut.

Untuk penari putri muncul seragam berhiaskan emas.

Busana penari Dolalak dilengkapi dengan selendang atau sampur yang biasanya berwarna kuning cerah. Namun, ada juga selendang penari Dolalak yang berwarna merah.

Pelengkap busana lainnya berupa kaus kaki dan topi khas serdadu. Topi ini berwarna hitam dilingkari kain batik warna kuning keemasan. Penari juga dilengkapi dengan kacamata.

Musik Pengiring Tari Dolalak

Tari Dolalak diiringi musik sederhana yang merupakan lantunan syair-syair dan pantun-pantun Jawa.

Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Dolalak, yaitu jidhur, terbang, kendang, dan nyanyian atau syair.

Sejalan dengan perkembangan zaman, ada juga yang menambahkan keyboard atau organ tunggal.

Permainan alat musik dilakukan dengan sederhana, yaitu mengiringi secara ritmis sesuai gerakan penari.

Musik utama Dolalak adalah syair dan jidur dimana keduanya sangat terikat erat dengan gerakan penari.

Sumber:

warisanbudaya.kemdikbud.go.id

dprd.jatengprov.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/12/09/175349878/tari-dolalak-sejarah-fungsi-busana-dan-gerakan

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke