Salin Artikel

Malaysia Siap Investasi Peternakan Ayam Rp 350 Miliar di Batam

BATAM, KOMPAS.com – Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto mengatakan, Malaysia akan ekspansi investasi sektor agribisnis dengan nilai mencapai Rp 350 miliar di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

“Alhamdulillah, kita tambah lagi investor, kali ini dari Malaysia,” kata Purwiyanto melalui pesan WhatsApp yang diterima kompas.com, Jumat (9/12/2022).

Purwiyanto menjelaskan, investasi yang akan dilakukan Malaysia di Batam yakni membangun peternakan ayam dan produksi pakan ternak berorientasi ekspor ke Singapura dengan kapasitas 1 juta ekor ayam per bulan.

“BP Batam menyambut baik investasi tersebut. Ini potensi ekonomi yang tinggi karena menurut perhitungan bisa 80.000 ekor ayam per hari. Kalau ini bisa terealisasi maka ini yang pertama kali ada ekspor ayam dari Batam ke Singapura,” papar Purwiyanto.

Sesuai arahan Kepala BP Batam Muhammad Rudi untuk terus mendorong peningkatan investasi, pihaknya akan mengawal rencana investasi tersebut dan telah mengusulkan sejumlah lokasi investasi. Salah satunya di Galang.

“Tempat yang paling longgar di Galang dan kalau Galang bisa dipakai, ini akan mendorong perkembangan Batam, BP Batam mendukung serius baik dari segi lokasi, regulasi, dan perizinan,” tutur Purwiyanto.

Sementara Atase Perdagangan KBRI Singapura Rumaksono, mengapresiasi respons positif BP Batam atas rencana ekspansi bisnis yang tengah pihaknya fasilitasi.

Rumaksono menyampaikan, Singapura sangat bergantung kepada impor ayam dan saat ini membutuhkan sekitar 3,6 juta ekor ayam per bulan.

“Indonesia saya kira bisa mengambil pasar satu per tiga nya sekitar satu juta ekor ayam per bulan untuk bisa masuk ke Singapura, mengingat sebelumnya 100 persen ayam hidup dipasok dari Malaysia,” jelas Rumaksono.

“Ketika Malaysia melakukan banned ekspor untuk ayam hidup, Singapura mencari alternatif atau sumber baru untuk ayam hidup,” sebutnya lagi.

Dipilihnya Batam bukan tanpa alasan. Pihak perusahaan telah memperhitungkan baik dari sisi logistik hingga waktu.

"Dari pengalaman mereka untuk pengiriman diperlukan waktu empat sampai lima jam dan kalau lebih dari itu mortality-nya akan lebih tinggi,” jelas Rumaksono.

Diketahui, perusahaan telah memiliki peternakan ayam di Kawasan Johor, Malaysia, dengan fasilitas dan teknologi sesuai standar peraturan impor Singapura.

Setelah pertemuan, Atase Perdagangan KBRI Singapura beserta rombongan didampingi BP Batam langsung melaksanakan survei lokasi ke wilayah Agribisnis Temiang dan Pelabuhan Sekupang.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/09/061546078/malaysia-siap-investasi-peternakan-ayam-rp-350-miliar-di-batam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke