Salin Artikel

Ryan Dono Gagal Nikah karena Diminta Mahar Sertifikat Rumah H-3 Pernikahan, Dedi Mulyadi Beri Nasihat Ini

KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir terdapat unggahan viral di media sosial pria bernama Ryan Destian alias Ryan Dono, yang gagal menikah karena calon istri meminta mahar sertifikat rumah H-3 jelang pernikahan.

Mengetahui hal ini, Dedi Mulyadi bertemu dengan Ryan Dono, yang merupakan warga Kampung Tegal Jati, Desa Cibodas, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.

Kang Dedi mendatangi rumah Ryan Dono untuk mendengarkan cerita utuh mengenai gagalnya pernikahannya dengan seorang wanita bernama Yessy.

Ryan pun menceritakan kisahnya itu kepada Kang Dedi, Anggota DPR RI, yang baru-baru ini juga diterpa kasus perceraian dengan sang istri Anne Ratna Mustika, Bupati Purwakarta.

Permasalahan itu bermula dari calon istrinya Yessy, meminta sertifikat rumah harus dituangkan di dalam buku nikah. Rumah yang dimaksud adalah bangunan yang berada tetap di samping rumah orang tua Ryan.

Padahal, rumah tersebut adalah hasil tabungan Ryan kepada ibunya, yang seluruh uang hasil kerjanya diberikan kepada sang ibu.

Ibu Ryan yang selama ini mengatur berbagai kebutuhan Ryan, salah satunya menabung untuk membeli rumah.

“Memang mamah pernah bilang kalau udah nikah mah rumah ada tapi buat Neng (Yessy) sama Aa (Ryan) berdua. Memang itu buat dikasih bukan untuk dituangkan di buku nikah,” kata Ryan.

Namun, pihak Yessy tetap meminta sertifikat masuk sebagai mahar yang tertuang dalam buku nikah.

Akan tetapi, Ryan yang sudah menjalin kasih dengan Yessy selama 1,5 tahun itu memilih membatalkan pernikahan dan memilih untuk kebahagiaan orang tuanya.

“Saya lebih pilih orangtua. Saya enggak mau kebahagiaan saya malah jadi penderitaan mamah, kasihan nanti takutnya ngebatin. Belum apa-apa udah minta rumah, nanti bagaimana ke depannya. Yang ngebatalin nikah keluarga dia. Tetap ingin dituangkan sertifikat rumah di maskawin. Saya lebih pilih orangtua, lebih berharga,” ucapnya.

Menurut Ryan, orangtuanya lebih penting karena sudah melahirkan, membesarkan, dan menyekolahkan dirinya sehingga tidak apa-apa gagal menikah asal sang ibu bahagia.

“Kan orangtua yang melahirkan, membesarkan, menyekolahkan, masa Ryan pilih perempuan yang istilahnya baru kenal. Jadi saya lebih pilih orangtua, enggak apa-apa batal kawin,” lanjut Ryan.

“Saya sudah kerja di pabrik garmen. Kalau calon (Yessy) itu dia orang Indramayu, tapi tinggal di Purwakarta. Kemarin rencananya mau menikah di Kantor Desa Cibodas tanggal 26 November 2022,” ujar Ryan saat ditemui Kang Dedi di rumahnya.

Saat itu Ryan beserta keluarga sudah mempersiapkan segala kebutuhan mulai dari undangan, makanan, hiburan, maskawin, hingga seserahan yang totalnya mencapai Rp 150 juta.

“Pokoknya semua persiapan sudah 100 persen,” katanya.

Bahkan, sebelumnya di Kantor Urusan Agama (KUA) telah disepakati jika maskawin yang akan dituangkan di buku nikah hanya uang tunai yang jumlahnya sesuai dengan tanggal, bulan, dan tahun pernikahan mereka.

“Kemudian ada emas habis Rp 35 juta, tapi itu bukan mahar, tapi ngasih biasa aja jadi enggak dimasukkan ke buku nikah. Itu sudah sepakat semua,” ujarnya.

Mendengar cerita Ryan Dono tentang pernikahannya yang gagal, Kang Dedi Mulyadi melihat sosok Ryan sebagai pria bertanggung jawab dan memiliki sikap.

Menurut dia, selama ini banyak pemuda di usia Ryan justru masih membebani orang tua, tetapi Ryan justru rela gagal menikah demi menjaga perasaan orangtuanya.

“Setiap peristiwa itu selalu ada rahasia Allah, bisa jadi Allah punya pilihan lain kan banyak cara. Kadang cara menuju kebaikan harus melalui kepahitan, orang sakit saja mau sehat harus melewati yang pahit karena obat tidak ada yang manis,” ucap Kang Dedi.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/08/144339078/ryan-dono-gagal-nikah-karena-diminta-mahar-sertifikat-rumah-h-3-pernikahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke