Salin Artikel

5 Fakta Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar Bandung, Pelaku Pernah Dipenjara di Nusakambangan

Sebelum terjadi ledakan, seorang pria tiba-tiba masuk ke Mapolsek Astanaanyar dengan mengacungkan senjata tajam. Ia lalu menerobos barisan petugas yang sedang apel.

Saat anggota polisi berusaha menghindar, bom yang dibawa pria tersebut meledak. Pelaku bom bunuh diri tewas di tempat.

Total ada 10 orang yang menjadi korban. Delapan di antaranya anggota polisi, satu warga dan satu pelaku. Dari delapan anggota polisi yang jadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.

Berikut ini 5 fakta kasus bom bunuh diri di Mapolsek Astananyar, Bandung:

1. Pelaku pernah ditahan di Nusakambangan

Pelaku bom bunuh diri yang tewas di TKP adalah Agus Sujatno alias Agus Muslim. Ia adalah mantan narapidana kasus bom Cicendo, Bekasi, Jawa Barat.

Ia sempat dipenjara di Nusakambangan selama empat tahun dan bebas pada September 2021.

Agus merupakan mantan napi yang statusnya masih "merah" karena sulit dilakukan deradikalisasi.

Karena gugur saat menjalankan tugas, Aipda Sofyan pun dinyatakan naik pangkat menjadi Aiptu Anumerta.

Ia dianggap sebagai pahlawan karena berusaha melindungi para anggota polisi lainnya dari akasi bom bunuh diri.

Saat kejadian, Aipda Sofyan sempat mengadang pelaku aksi bom bunuh diri agar tak masuk dan sempat bersitegang dengan pelaku.

Bahkan Aipda Sofyan sempat mendapat ancaman dari pelaku yang mengacungkan senjata tajam. Meski sempat mundur, namun ledakan yang cukup dahsyat tak bisa dihindari Aipda Sofyan.

3. Nama seniman tari ikut terseret

Nama Bobby Ari Setiawan sempat tersebar di media sosial sebagai pelaku bom bunuh diri di Bandung.

Bobby pun membantah tujuan tersebut. Pria yang berprofesi sebagai seniman tari itu mengatakan bahwa motor yang digunakan pelaku dulunya pernah ia miliki.

Motor tersebut ia beli tahun 2001 dan dijual pada medio 2005-2006 kepada seorang makelar di Solo.

"Motor yang digunakan pelaku pernah jadi milik saya. Motor saya beli tahun 2001 merk Shogun dijual 2005 atau 2006 ke makelar di Solo sejak itu enggak tau lagi pemiliknya siapa karena tidak konfirmasi soal balik nama atau mau pajak motor," jelas Boby.

Ia mengaku tak ingat makelar yang membeli motornya dan dia juga memastikan sata menjual motor masih atas nama dirinya.

Di bagian depan kamar kos daerah Desa Siwal, Kecamatan Baki, ini terdapat gerobak makanan 'Pukis Bandung' berwarna hijau.

Tetangga kos, Endang (64), mengaku tak akrab dengan Agus dan juga istrinya. Menurutnya pasangan suami istri tersebut cenderung tertutup dan tak pernah keluar dari rumah kontarakan.

Menurutnya, setiap pagi Agus Sujatni selalu keluar kos untuk bekerja.

"Kalau pagi pas (AS) berangkat saya sapa. Berangkat mas? Udah sebatas itu saja," kata dia.

5. Istri pelaku meninggalkan kos

Endang bercerita istri Agus, R sempat menangis sambil menunjukkan foto suaminya yang tewas kepada tetangga kos.

Menurut Endang saat R menangis, dirinya baru selesai memetik daun pisang.

"Mbak kalau ada apa-apa itu curhat sama kita. Terus ditunjuk gambarnya begitu menunjukkan gambarnya (suami) saya menjerit," kata Endang.

Endang mengaku tak tahu jika suami R adalah pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung.

Menurut Endang, ia sempat menanyakan keberadaan Agus kepada istrinya. Saat itu R menjawab suaminya sedang menjadi pekerjaan untuk berjualan pukis.

Setelah kejadian tersebut, R diketahui meninggalkan rumah kos milik Surati.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo, Labib Zamani, Syakirun Ni'am | Editor : Khairina, Riska Farasonalia, Dita Angga Rusiana, Sabrina Asril)

https://regional.kompas.com/read/2022/12/08/063300578/5-fakta-bom-bunuh-diri-di-mapolsek-astanaanyar-bandung-pelaku-pernah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke